Strategi Efektif untuk Memperbanyak ASI bagi Ibu Menyusui

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Strategi Efektif untuk Memperbanyak ASI bagi Ibu Menyusui

Memahami bagaimana proses produksi ASI bekerja adalah langkah awal penting bagi ibu menyusui dalam upaya memperbanyak ASI. Produksi ASI pada dasarnya beroperasi berdasarkan sistem penawaran dan permintaan. Sejak ibu mengandung, hormon dalam tubuh ibu sudah memerintahkan payudara untuk mulai membuat ASI.

Namun, setelah melahirkan, tubuh ibu belum tahu persis berapa banyak jumlah ASI yang dibutuhkan. Saat itulah waktu yang paling tepat untuk membangun suplai ASI yang baik. Jika ASI sering dipakai, produksi ASI akan meningkat, sebaliknya jika tidak dipakai, produksi akan berhenti.

Berikut ini adalah strategi efektif yang dapat ibu lakukan untuk memperbanyak ASI:

1. Sering Menyusui

Ini adalah kunci paling penting untuk meningkatkan produksi ASI. Produksi ASI akan semakin lancar jika payudara sebagai pabrik ASI terus-menerus dirangsang. Cara yang dapat ibu lakukan adalah dengan meningkatkan frekuensi bayi menyusui selama 72 jam pertama kelahirannya atau segera perah ASI setelahnya. Makin sering penyaluran ASI keluar melalui isapan bayi, produksi ASI juga akan meningkat secara alamiah.

2. Mengosongkan Kedua Payudara saat Menyusui

Ibu menyusui dianjurkan untuk menyusui bayi cukup lama hingga ASI yang terdapat pada kedua payudara kosong. Jadi, ASI yang sudah diproduksi di payudara sebaiknya langsung dialirkan melalui saluran ASI atau puting dengan menikmati waktu menyusui. Selain itu, sebaiknya jangan menjadwalkan waktu menyusui, susui bayi kapanpun ia memerlukannya.

3. Memompa ASI

Seusai menyusui, terutama jika ibu merasa payudara belum terasa kosong lebih baik untuk segera memompanya. Bagi ibu seorang wanita karir, cobalah memompa ASI hingga 15 menit setiap beberapa jam sekali ketika Ibu bekerja. Sebaiknya gunakan pompa yang bisa memompa 2 payudara sekaligus untuk lebih menstimulasi produksi ASI daripada pompa yang hanya bisa memompa 1 payudara saja. Baca lebih lanjut tentang panduan memerah ASI bagi Ibu yang bekerja, pada halaman berikut ya: Cara Memerah ASI Di Kantor

4. Jangan Stress

Berdasarkan hasil penelitian, lebih dari 80% gagalnya ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif justru datang dari faktor psikologis ibu menyusui. Kondisi psikologis ibu menyusui sangat mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif.

Perbanyaklah waktu istirahat untuk mengembalikan tenaga dan menghindarkan ibu dari kondisi stres. Janganlah ragu untuk meminta bantuan dari suami, asisten ataupun nenek si kecil saat ibu membutuhkan bantuan.

5. Kunjungi Ahli Laktasi

Cara ini sebaiknya hanya dilakukan jika masih ragu atau ibu belum menemukan penyebab dan solusi dari masalah menyusui. Konsultasikan segera masalah produksi ASI dengan ahli laktasi. Umumnya mereka akan menimbang berat bayi dan memberikan penanganan lebih tepat dalam meningkatkan produksi ASI.

Menurut para ahli, kondisi berkurangnya produksi ASI jarang sekali terjadi. Para ibu mengeluhkan berkurangnya produksi ASI biasanya ketika merasa kehilangan rasa penuh pada payudaranya, atau ketika ASI yang keluar tidak lagi deras seperti sebelumnya atau bahkan sedikit.

Sebenarnya hal tersebut mungkin saja disebabkan karena bayi semakin sering minum ASI, sehingga ASI tidak lagi menumpuk di payudara.

Oleh karena itu, ibu tidak perlu khawatir jika buah hati kekurangan ASI, apabila berat badan bayi terus bertambah, apalagi ketika bayi selalu meminta ASI setiap dua sampai tiga jam. Selain itu, tanda baik lainnya adalah ketika bayi sering mengompol dan harus ganti popok 7-8 kali sehari. Akan tetapi, ibu menyusui harus selalu menjaga kesehatan dan tetap rileks agar pemberian ASI bagi buah hati tetap lancar.

Setelah bayi menginjak usia 6 bulan hingga usia 1 tahun, Ibu sudah harus mempersiapkan makanan pendamping ASI (MPASI). Makanan pendamping ini penting untuk memberikan nutrisi yang lengkap dan sehat untuk buah hati Ibu, yuk cari tau makanan apa saja yang sehat sebagai MPASI disini: Makanan untuk Anak Usia 1 Tahun

Artikel Terbaru Lainnya

Masa Kehamilan
Bahaya Rhesus Negatif pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Temukan informasi penting terkait ciri-ciri, bahaya, dan cara penanganani rhesus negatif pada ibu hamil di sini.
Masa Kehamilan
Gerakan Janin Usia 3 Bulan dan Tanda Perkembangannya
Pelajari cara merasakan gerakan janin di usia 3 bulan dan tanda-tanda janin tidak berkembang. Cari tahu lebih lanjut di sini.
Masa Kehamilan
Susu PRENAGEN untuk Menambah Berat Badan Janin
PRENAGEN mommy mengandung PROTEIN, lemak baik, dan karbohidrat untuk membantu menambah berat badan janin dengan sehat dan optimal.
Masa Kehamilan
Manfaat Buah Nangka untuk Ibu Hamil dan Tumbuh Kembang Janin
Manfaat buah nangka untuk ibu hamil memang banyak, tapi bolehkah dikonsumsi? Simak jawabannya serta hal yang harus di perhatikan agar tetap aman bagi janin.
Masa Kehamilan
Kolestasis Kehamilan, Gangguan Hati yang Membuat Gatal Parah
Kolestasis kehamilan menyebabkan gatal parah dan dapat memengaruhi janin. Temukan cara penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Masa Kehamilan
Contoh Pemanis Buatan yang Diam-Diam Bisa Mengganggu Kehamilan
Sakarin dan siklamat termasuk contoh pemanis buatan yang sebaiknya dihindari ibu hamil agar gula darah tetap stabil. Cari tahu alasannya di sini.

PRENAGEN Club, untuk Moms!

Dengan menjadi member, Moms akan mendapatkan beragam keuntungan seperti program pengumpulan poin berhadiah, promo dan kegiatan menarik, serta bergabung dalam forum diskusi. Ayo bergabung bersama PRENAGEN Club dan nikmati setiap manfaatnya untuk mendukung perjalanan kehamilan dan peran Moms sebagai orang tua.
PRENAGEN