Sebagai seorang wanita yang ingin mempunyai anak, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab janin tidak berkembang. Terdapat berbagai faktor penyebab janin tidak berkembang, baik disebabkan oleh penyakit yang menyerang ibu saat hamil maupun genetik bawaan pada janin.
Baca Juga: Hindari Gangguan Kehamilan, Jatuh Tengkurap saat Hamil
Di dunia kedokteran, janin yang tidak berkembang dinilai melalui sejumlah pemeriksaan yang dilakukan pada masa kehamilan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan kandungan secara teratur. Berikut sejumlah faktor penyebab janin tidak berkembang :
- Gangguan Darah
Terjadi kelainan darah atau gangguan darah pada wanita hamil yang dikenal dengan istilah trombofilia. Darah penderita penyakit tersebut mempunyai kecenderungan untuk mengalami pembekuan, yang menyebabkan janin dalam kandungan tidak akan berkembang. Keguguran berulang, sering dikeluhkan oleh para penderita trombofilia, untuk itu segera periksakan diri jika hal itu terjadi pada Anda.
- Masalah Genetik
Masalah seperti ini sering ditemui pada wanita hamil, yang dimana setelah melalui tahap pembuahan, janin justru tidak berkembang. Faktor penyebab kondisi kelainan genetik ini berasal dari kualitas sel telur ibu dan kualitas sperma ayah. Apabila kualitas keduanya tidak optimal, maka janin tidak dapat berkembang dengan baik.
- Ibu Merokok
Gaya hidup sang ibu yang buruk, baik sebelum hamil maupun saat hamil berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan dan bisa menyebabkan bayi menjadi cacat.
- Kurang Asupan Asam Folat
Kurangnya asupan asam folat pada masa trimester awal kehamilan akan menyebabkan kandungan tidak dapat berkembang. Asam folat sangat penting untuk perkembangan sistem saraf dan juga perkembangan otak janin. Selain itu, asam folat bisa Anda dapatkan dari beberapa makanan, seperti bayam, brokoli, selada, kubis, brokoli maupun kacang hijau. Untuk mengetahui penjelasan terkait kandungan asam folat dalam makanan tersebut, baca artikel ini ya: Makanan yang Mengandung Asam Folat untuk Ibu Hamil
- Blighted Ovum
Blighted ovum atau dikenal dengan istilah kehamilan kosong merupakan suatu kondisi kehamilan dimana tidak adanya perkembangan embrio usai proses pembuahan di dalam tubuh ibu, dan hanya terdapat kantung janinnya saja. Gangguan tersebut disebabkan oleh kualitas telur dan sperma. Kondisi blighted ovum ini menjadi salah satu faktor janin tidak berkembang.
- Infeksi
Sejumlah parasit dan virus seperti virus rubella, toksoplasma, virus herpes simpleks, dan cytomegalovirus rentan menyerang ibu hamil. Jika Ibu hamil terserang virus tersebut maka dapat berakibat fatal bagi janin. Selain menjadikan janin tidak dapat berkembang, virus itu juga dapat menimbulkan keguguran, gangguan penglihatan dan pendengaran bayi ketika lahir nanti.
Baca Juga: Fakta dan Mitos Selama kehamilan
Tanda Janin Tidak Berkembang
- Terjadinya Kram/Nyeri Hebat
Kram perut muncul pada masa awal kehamilan, sebenarnya hal itu merupakan sesuatu yang normal. Namun, jika muncul kram perut hebat disertai dengan pendarahan, maka dapat menjadi tanda-tanda janin tidak berkembang dengan baik.
- Tidak Ada Gerakan Janin
Kehamilan yang normal, biasanya ibu dapat merasakan bahwa adanya gerakan janin dalam rahim. Di Awal masa kehamilan, biasanya gerakan janin sudah ada walaupun sedikit. Seiring bertambahnya usia kehamilan, gerakan janin juga akan semakin jelas dirasakan oleh ibu. Akan tetapi, jika janin tidak berkembang, maka ibu tidak bisa merasakan adanya gerakan di dalam rahimnya.
- Tidak Mengalami Kenaikan Berat Badan
Umumnya wanita normal mengalami kenaikan berat badan dengan bertambahnya usia kehamilan. Ibu hamil yang mengandung janin tidak berkembang hanya mengalami kenaikan berat badan yang sangat kecil. Maka dari itu, lakukanlah pengecekan secara rutin guna mengetahui berat badan ibu sekaligus perkembangan janin.
Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada masa kehamilan, lakukanlah pemeriksaan ke dokter kandungan secara rutin. Walaupun hanya kejadian kecil, janganlah Anda menyepelekannya.