Banyak orang yang mengatakan bahwa nutrisi ibu hamil harus lebih banyak dari biasanya. Hal ini memang benar adanya karena di masa kehamilan, Ibu tidak hanya bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi tubuhnya sendiri, namun juga bagi calon buah hati dalam kandungan. Agar janin dapat berkembang dengan baik dan sempurna, Ibu harus bisa menjaga asupan makanan karena bukan hanya kuantitas yang diperhatikan, tetapi kualitasnya juga penting untuk diketahui.
Demi optimalnya gizi yang diperoleh Ibu dan janin, nutrisi ibu hamil harus memenuhi beberapa hal sebagai berikut:
Baca Juga: Pentingnya Mengkonsumsi Asam Folat untuk Mempersiapkan Kehamilan
- Kalori
Kalori merupakan salah satu nutrisi ibu hamil yang terpenting karena, kalori akan diubah menjadi energi untuk pertumbuhan janin. Beberapa Ibu mungkin beranggapan bahwa setelah dinyatakan positif hamil, Ibu harus menambah kalori lebih dari 2.000 kkal per hari. Namun, pada trimester pertama Ibu tidak memerlukan kalori tambahan karena walaupun perkembangan janin cukup cepat, tapi janin masih cukup kecil sehingga tidak memerlukan energi tambahan. Saat memasuki trimester kedua, barulah Ibu dapat menambahkan jumlah kalori harian menjadi sekitar 2.200 kkal per hari. Lalu Ibu wajib mengkonsumsi makanan sekitar 2.400 kkal per hari pada trimester ketiga. Pertambahan kalori harian diperlukan dikarenakan bayi telah tumbuh lebih besar sehingga Ibu membutuhkan tenaga lebih banyak. Variasikan asupan kalori ini dengan makanan empat sehat lima sempurna.
- Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh janin untuk membantu dalam pembentukan sistem saraf serta sel-sel tubuhnya. Setidaknya, ibu hamil membutuhkan sekitar 400 mikrogram asam folat untuk mendukung perkembangan calon buah hati. Kurangnya asam folat dalam daftar nutrisi ibu hamil setiap harinya dapat mengakibatkan janin tidak berkembang sempurna sehingga bayi dapat terlahir dengan kelainan bawaan, seperti anenchephaly yaitu kelainan pada bayi yang lahir tanpa batok kepala, spina bifida yakni tidak menyambungnya tulang belakang bayi, hingga bibir sumbing yang disebabkan oleh tidak sempurnanya pembentukan tabung saraf selama masa kehamilan. Agar bayi Ibu terhindar dari beberapa kelainan tersebut, konsumsilah makanan yang mengandung asam folat, seperti beras merah, sayuran hijau, dan buah-buahan.
- Protein
Protein terbentuk dari asam amino yang penting bagi pertumbuhan bayi dalam kandungan dan berguna untuk membentuk sel-sel dalam tubuh janin, termasuk otak. Di masa kehamilan, Ibu disarankan untuk meningkatkan asupan protein menjadi kurang lebih 70 gram per hari yang setara dengan 2 gelas susu. Protein wajib dikonsumsi terutama pada trimester kedua dan ketiga saat pertumbuhan bayi semakin cepat. Selain itu, protein juga dapat membantu memperbesar payudara Ibu untuk menyusui, serta mempercepat sirkulasi darah yang membantu janin untuk mendapatkan asupan nutrisi. Ibu dapat memperoleh protein harian dari daging, ikan, putih telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
- Kalsium
Bagi pertumbuhan janin, kalsium memiliki peran yang tidak kalah penting dibandingkan nutrisi ibu hamil lainnya. Kalsium dikenal sebagai sebuah zat yang wajib dikonsumsi ibu hamil demi pertumbuhan tulang dan gigi janin. Tidak hanya itu, kalsium juga bisa membentuk otot, hati, sistem saraf, serta membantu menstabilkan detak jantung janin. Para ahli menyarankan ibu hamil berusia diatas 24 tahun untuk mendapatkan sekitar 1.200 miligram kalsium per hari dan sekitar 1.200-1.500 miligram kalsium per hari bagi ibu hamil dibawah 24 tahun. Jika janin tidak mendapatkan cukup kalsium yang dibutuhkan untuk tumbuh, maka si kecil akan mengambilnya dari tulang Ibu yang akan mengakibatkan osteoporosis setelah masa kehamilan.
- Omega-6 (Asam Linoleat) dan Omega-3 (Asam Linolenat)
Bagi janin yang masih berada dalam kandungan, kedua zat ini berguna untuk meningkatkan pertumbuhan otak dan membentuk saraf penglihatan yang baik. Disamping itu, omega-3 dapat membuat pembuluh darah menjadi lebih lentur serta mampu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah. Sedangkan jika mengonsumsi asam linoleat atau yang lebih dikenal dengan nama omega-6 dapat menurunkan risiko janin terkena autisme, serta menjaga pertumbuhan tubuhnya setelah lahir. Walaupun penting bagi tumbuh kembang janin, omega-6 dan omega-3 tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Maka, kedua zat ini hanya bisa didapatkan dari makanan atau susu ibu hamil yang diperkaya DHA.
- Zat Besi
Zat besi memang sangat penting bagi nutrisi ibu hamil, bahkan sebelum masa kehamilan. Hal ini dikarenakan zat besi berguna bagi pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah yang berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Tidak hanya itu, zat besi yang juga menghantarkan oksigen ke otot, mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres dan depresi terutama selama Ibu mengandung. Setiap hari ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat besinya, yaitu sekitar 27 miligram. Jika terjadi defisit zat besi, anemia sangat mungkin dialami yang akhirnya akan membahayakan Ibu dan janin. Konsumsilah makanan mengandung zat besi yang beragam, seperti daging sapi atau ayam, brokoli, bayam, atau kacang-kacangan.
- Kolin
Zat satu ini wajib untuk dikonsumsi demi perkembangan otak janin setelah ia lahir. Seperti halnya asam folat, kolin juga dapat membantu janin agar terhindar dari cacat tabung saraf, seperti spina bifida. Selain itu, kolin dipercaya mampu memperkuat memori janin dan balita. Hal ini menjadikan kolin sebagai salah satu zat yang wajib dikonsumsi semasa kehamilan demi masa depannya yang cerah dan sehat. Konsumsi kolin yang tepat untuk memenuhi nutrisi ibu hamil adalah 400 miligram per hari atau meminum 2 gelas susu hamil per hari. Jika jumlah asupan kolin yang disarankan tidak terpenuhi, maka lemak akan menyelimuti hati dan mengakibatkan kerusakan pada hati.
- Vitamin D
Vitamin D yang bisa didapatkan dari matahari pagi ini memiliki peran penting dalam perkembangan bayi dalam kandungan, seperti membantu pertumbuhan tulang, membentuk kulit sehat, dan penglihatan yang lebih tajam. Saat Ibu hamil, vitamin D yang harus dikonsumsi per harinya adalah sebesar 600 IU yang juga bisa membantu penyerapan kalsium yang lebih optimal. Tidak hanya itu, saat Ibu kekurangan vitamin D selama kehamilan, akan berpotensi mengakibatkan preeklampsia, yakni komplikasi antara tekanan darah tinggi dan adanya pengaruh pada ginjal yang mengakibatkan munculnya protein dalam urin. Bila ini terjadi dan dibiarkan begitu saja, maka bisa menimbulkan bahaya bagi Ibu dan bayi.
- Vitamin C
Ternyata, vitamin C berguna untuk pembentukan jaringan tubuh termasuk kulit yang sehat dan juga baik bagi pertumbuhan tulang, gigi, dan gusi janin. Tak hanya itu, dengan adanya asupan vitamin C yang cukup, maka penyerapan zat besi akan semakin optimal. Selain itu, vitamin yang bisa diperoleh dari jeruk, kiwi, stroberi, atau brokoli ini harus dikonsumsi sekitar 85 miligram setiap harinya.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Saat Masa Kehamilan dengan Olahraga
Itulah beberapa asupan nutrisi ibu hamil yang wajib dikonsumsi oleh ibu hamil demi perkembangan janin yang maksimal dalam kandungan. Tetapi perlu diingat bahwa nutrisi ibu hamil tersebut sebaiknya tidak melebihi batas yang telah ditentukan. Agar tidak bosan, usahakan untuk menggunakan berbagai bahan makanan yang diolah secara berbeda. Yuk cari tahu buah-buahan yang mengandung serat, vitamin dan mineral yang baik untuk menjaga kesehatan dan imun tubuh Ibu serta mendukung perkembangan buah hati disini ya Bu: 15 Buah Untuk Ibu Hamil & Perkembangan Buah Hati.
Selain itu, ditambah dengan mengonsumsi dua gelas susu khusus ibu hamil PRENAGEN, nutrisi ibu hamil harian yang penting akan tetap terpenuhi demi bayi yang sehat.