Gaya Hidup

Darah Menstruasi Sedikit? Ini Penyebabnya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Darah Menstruasi Sedikit? Ini Penyebabnya

Siklus menstruasi setiap wanita mungkin tidak semuanya selalu sama. Sebagian wanita mungkin pernah merasakan menstruasi dengan darah menstruasi yang sedikit dan waktu yang sangat singkat. Di dalam ilmu medis, menstruasi biasanya disebut dengan hypomenorrhea. Menstruasi yang volumenya sedikit, dapat disebabkan oleh faktor usia, turun-menurun, gaya hidup, ketidak seimbangan hormon, terdapat kehamilan ataupun masalah pada kehamilan serta kondisi kesehatan.

Baca Juga: Menstruasi Tidak Teratur Berarti Sulit Hamil?

Menstruasi terjadi, bila volume darah haid kurang dari 3 pembalut dalam sehari, sedangkan hypermenorrhea terjadi apabila volume darah haid lebih dari 5 pembalut dalam sehari.

Penyebab Darah Menstruasi Sedikit

  1. Seputar Kehamilan
    Apabila Ibu maupun pasangan sedang menjalani program mempunyai anak, Ibu dapat senang karena adanya kemungkinan perdarahan sedikit ini dapat menjadi tanda kehamilan. Segeralah lakukan tes kehamilan menggunakan test pack ataupun kunjungi dokter. Tetapi, kondisi ini juga dapat menjadi salah satu tanda bahaya pada Ibu hamil. Keluarnya darah dalam jumlah sedikit ketika hamil, adalah tanda awal keguguran.
     
  2. Genetik
    Apabila Ibu telah mengalami menstruasi sedikit, cobalah untuk menanyakannya kepada Ibu ataupun saudara perempuan Ibu apakah ia juga mengalami hal tersebut atau tidak. sebab, kemungkinan hypomenorrhea disebabkan oleh faktor keturunan.
     
  3. Gangguan Tiroid
    Kelenjar tiroid bisa menghasilkan hormon yang bisa menjaga metabolisme tubuh. Namun, produksi hormon dalam tiroid bisa saja terjadi gangguan sehingga berdampak kepada menstruasi Ibu. Apabila Ibu menderita hipertiroid atau peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah, bisa jadi Ibu akan merasakan volume darah menstruasi yang sedikit. Penderita hipotiroid yaitu kadar hormon tiroid dalam darah yang menurun juga bisa mengalami menstruasi yang tidak beraturan ini.
     
  4. Faktor Usia
    Menstruasi yang sedikit normal, dapat terjadi di kalangan yang baru saja mengalami pubertas serta pada kalangan yang akan menginjak usia menopause. 2 kalangan ini bisa mengalami hypomenorrhea sebab, pada usia tersebut waktu proses ovulasi belum ataupun tidak teratur serta perkembangan lapisan endometrial atau dinding dalam rahim mengalami sebuah gangguan.
     
  5. Penggunaan Alat Kontrasepsi
    Apabila Ibu menggunakan alat kontrasepsi, khususnya memakai pil Ibu mungkin akan mengalami darah menstruasi yang sedikit serta waktu yang lebih singkat. Kondisi seperti ini, biasanya sudah umum terjadi, terutama bila Ibu baru pertama kali mengkonsumsinya.
     
  6. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
    Keadaan seperti ini terjadi saat ovarium ditumbuhi kista-kista dalam ukuran yang sangat kecil. Penderita PCOS bisa mengalami menstruasi yang sedikit, karena proses ovulasi sedang mengalami gangguan.
     
  7. Asherman’s Syndrome
    Kondisi seperti ini, bisa membuat dinding bagian rahim atau endometrium meradang, sehingga akan mengurangi volume dalam rongga rahim. Selain volume menstruasi yang sedikit, gangguan ginekologis ini bisa disebut juga dengan munculnya gejala nyeri perut dan kram.

Cara Mengatasinya

Volume menstruasi sedikit yang disebabkan oleh menopause, pubertas, dan kehamilan, tidak membutuhkan pengobatan khusus. Tetapi, Ibu dianjurkan untuk bertindak bila mengalami hypomenorrhea akibat hal yang lain. Sesuaikanlah pengobatan pada penyebabnya.

Baca Juga: Mengetahui Sebab-sebab Haid Tidak Teratur Sehingga Sulit Hamil

Apabila gaya hidup yang menjadi salah satu penyebabnya, dianjurkan untuk mengubah pola hidup Ibu seperti olahraga secara wajar, menghindari stres, dan atur asupan makan dengan tepat.

Dengan demikian, jika darah menstruasi sedikit akibat pil KB dapat diatasi dengan mengganti pada jenis alat kontrasepsi yang lain. Konsultasikan ke dokter apa yang cocok dengan Ibu dan efek sampingnya. Apabila Ibu mempunyai kondisi kesehatan lainnya, Ibu dapat mengkonsultasikan ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.

Artikel Terbaru Lainnya

Masa Kehamilan
Bahaya Rhesus Negatif pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Temukan informasi penting terkait ciri-ciri, bahaya, dan cara penanganani rhesus negatif pada ibu hamil di sini.
Masa Kehamilan
Gerakan Janin Usia 3 Bulan dan Tanda Perkembangannya
Pelajari cara merasakan gerakan janin di usia 3 bulan dan tanda-tanda janin tidak berkembang. Cari tahu lebih lanjut di sini.
Masa Kehamilan
Susu PRENAGEN untuk Menambah Berat Badan Janin
PRENAGEN mommy mengandung PROTEIN, lemak baik, dan karbohidrat untuk membantu menambah berat badan janin dengan sehat dan optimal.
Masa Kehamilan
Manfaat Buah Nangka untuk Ibu Hamil dan Tumbuh Kembang Janin
Manfaat buah nangka untuk ibu hamil memang banyak, tapi bolehkah dikonsumsi? Simak jawabannya serta hal yang harus di perhatikan agar tetap aman bagi janin.
Masa Kehamilan
Kolestasis Kehamilan, Gangguan Hati yang Membuat Gatal Parah
Kolestasis kehamilan menyebabkan gatal parah dan dapat memengaruhi janin. Temukan cara penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Masa Kehamilan
Contoh Pemanis Buatan yang Diam-Diam Bisa Mengganggu Kehamilan
Sakarin dan siklamat termasuk contoh pemanis buatan yang sebaiknya dihindari ibu hamil agar gula darah tetap stabil. Cari tahu alasannya di sini.

PRENAGEN Club, untuk Moms!

Dengan menjadi member, Moms akan mendapatkan beragam keuntungan seperti program pengumpulan poin berhadiah, promo dan kegiatan menarik, serta bergabung dalam forum diskusi. Ayo bergabung bersama PRENAGEN Club dan nikmati setiap manfaatnya untuk mendukung perjalanan kehamilan dan peran Moms sebagai orang tua.
PRENAGEN