Hindari Risiko Mewarnai Rambut saat Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Hindari Risiko Mewarnai Rambut saat Hamil

Mewarnai rambut saat hamil sering kali dilakukan, agar penampilan semakin memesona. Beruntung, berbagai penelitian menunjukkan jika melakukan hal tersebut tidak berbahaya walau banyak hal yang harus diperhatikan. Kebanyakan ahli menganjurkan Ibu hamil, agar bisa menunggu hingga waktu yang tepat seperti, setelah Ibu hamil menginjak trimester kedua kehamilannya. Penelitian telah menunjukkan jika bahan kimia yang terkandung di dalam pewarna rambut secara berlebihan, bisa membahayakan. Beruntung, bahan kimia yang digunakan saat mewarnai rambut mengandung dosis yang kecil. Hal inilah yang menyebabkan penggunaan pewarna rambut dinilai tidak membahayakan Ibu maupun. Mengenai dosis pada pewarna rambut permanen atau pun semi permanen, keduanya sama saja.

Baca Juga: Risiko Melahirkan bagi Wanita Usia Diatas 30 Tahun

Hal yang Perlu Diketahui Mewarnai Rambut Saat Hamil

  • Salah satu kondisi yang wajib diperhatikan ketika mewarnai rambut yaitu, adanya kontak langsung antara kulit kepala dengan bahan kimia dari pewarna rambut. Hal ini harus dihindari apabila Ibu ingin mewarnai rambut saat hamil guna meminimalisasi potensi buruk yang mungkin timbul.
  • Bila terjadi kontak, bahan kimia dalam pewarna rambut mungkin akan masuk melalui kulit kepala dan akan diteruskan menuju janin. Semakin sedikit bahan kimia yang terserap kulit kepala, makin aman Ibu dan janin. Hindari mewarnai rambut saat kulit kepala mengalami iritasi, untuk menambah kepastian dari segi keamanan.
  • Alternatif yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kontak langsung antara bahan kimia dan kulit kepala dengan melakukan highlighting rambut. Pewarna yang diterapkan pada rambut hanya akan diserap oleh rambut, bukan pada kulit kepala.
  • Pikirkan Pula mengenai paparan bahan kimia yang bisa Ibu terima terutama jika melakukan pewarnaan rambut secara mandiri. Sebaiknya gunakanlah sarung tangan untuk meminimalisasi kontak bahan kimia menggunakan kulit tangan. Pilih tempat dengan struktur ventilasi yang baik ketika melakukan pewarnaan sehingga paparan bahan kimia yang mengenai tubuh dapat dikurangi.
  • Jangan lupa lakukan pemeriksaan label jika ingin mewarnai rambut saat hamil, dan perhatikanlah bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Jangan mudah tertipu pada orang lain yang mengatakan terbuat dari bahan-bahan alami lainnya yang tertera di kemasan. Walaupun mengandung pewarna rambut alami, produsen mungkin saja menyelipkan senyawa kimia sintetis yang sama kepada yang hendak dihindari.

Pemilihan Pewarna Rambut

Salah satu jenis pewarna rambut alami yang berasal dari tumbuhan dan aman digunakan adalah pacar. Pewarna ini bersifat semi permanen dan sudah digunakan sebagai pewarna sejak jaman dahulu. Tetapi, pemakaiannya yang relatif tidak rapi dan lama sering menjadi kendala. Warna yang dihasilkan juga tidak bisa dipilih selayaknya pewarna rambut buatan pabrik lainnya. Jika terdapat jenis pacar yang mampu menghasilkan warna lain dan waktu pemakaian cepat, patut diduga jika produk tersebut sudah dicampur dengan bahan kimia sintetis. Selain itu, pewarna rambut yang semacam itu bisa sudah dicampurkan dengan senyawa logam juga. Campuran keduanya mengandung risiko buruk bagi kesehatan Ibu maupun Janin. Maka dari itu, selalu ikuti petunjuk pemakaian yang tertera di dalam kemasan. Salah satu yang sering diabaikan yaitu, berlama-lama dengan proses pewarnaan rambut. Tidak lupa, basuhlah kepala Ibu secara menyeluruh setelah mewarnai rambut.

Baca Juga: 7 Risiko Berbahaya Akibat Hamil Muda

Jadi, apabila Ibu masih ragu mewarnai rambut saat hamil, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter kandungan atau Ibu bisa menunda kegiatan tersebut hingga buah hati lahir. Saat kehamilan, jangan lupa selalu terapkan pola hidup sehat, terutama selalu cukupi nutrisi selama kehamilan.