Janin Sungsang: Pengertian, Penyebab dan Cara Mencegah

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Janin Sungsang: Pengertian, Penyebab dan Cara Mencegah

Persalinan merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh semua pasangan suami istri, terutama bagi pasangan baru. Namun selain rasa tidak sabar, terdapat rasa khawatir, takut dan cemas. Hal ini normal terjadi, namun usahakan agar tidak berlebihan karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental serta fisik ibu dan janin. Untuk mengatasi rasa cemas jelang kelahiran, ada banyak hal yg perlu Ibu persiapkan. Berbagai kondisi jelang persalinan perlu ibu ketahui dan waspadai, termasuk kondisi janin sungsang. Ibu perlu tahu mengenai pengertian, penyebab, serta cara mencegah janin sungsang. Hal ini berkaitan erat dengan metode persalinan yang akan ibu jalani.

Pengertian Janin Sungsang

Menjelang persalinan, bayi yang ada di dalam kandungan akan semakin aktif bergerak. Pergerakan normal ini akan membawa bayi pada posisi siap lahir, yaitu posisi kepala mengarah ke bawah dekat dengan lubang vagina atau jalan lahir. Pergerakan ini umumnya terjadi pada usia kehamilan di trimester ketiga atau sekitar 35-36 minggu. Namun sayangnya, terkadang posisi tersebut tidak berubah atau disebut sungsang.

Baca juga:Wajib Intip! Cara Mengatasi Posisi Bayi Sungsang

Keadaan janin sungsang akan sangat berpengaruh dalam proses persalinan bagi ibu dan bayi. Beberapa resiko bahaya yang perlu diwaspadai adalah tersangkutnya janin di saluran rahim atau terjebak di jalan lahir. Kondisi ini dapat menyebabkan putusnya suplai oksigen dari tali pusar yang dapat menyebabkan kematian bayi. Meski masih dapat melahirkan bayi sungsang dengan normal, namun dokter biasanya lebih menyarankan operasi caesar untuk mengurangi risiko yang ada. Jika bayi dalam kondisi sungsang namun tetap dipaksa untuk lahiran normal, bayi berisiko mengalami cedera hingga cacat permanen.

Ada 3 posisi janin sungsang yang perlu ibu ketahui, yaitu :

  1. Complete breech atau sungsang sempurna merupakan posisi dimana kedua lutut dan kaki janin menekuk seperti sedang jongkok, sehingga bokong atau kaki dapat memasuki jalan lahir terlebih dahulu.
  2. Frank Breech merupakan posisi sungsang yang paling umum terjadi pada bayi. Posisi ini terjadi ketika posisi bokong janin berada di bagian bawah rahim dengan kedua kaki bayi lurus ke atas.
  3. Incomplete breech atau sungsang tidak sempurna merupakan kombinasi frank breech dan complete breech. Pada kondisi ini, posisi kaki bayi terdapat di dekat jalan lahir dengan satu kaki ke atas dan satu kaki ke bawah.

Tanda-tanda Hamil Sungsang

Posisi janin sungsang biasanya terjadi ketika usia kandungan di bawah 35 minggu. Pada usia kehamilan ini, janin akan bertambah besar dan sulit untuk berpindah ke posisi normal. Jika posisi ini bertahan hingga usia kandungan 37 minggu, kemungkinan besar posisi janin akan tetap seperti itu menuju ke hari persalinan. Tanda-tanda janin sungsang pun dapat ibu rasakan. Mulai dari rasa tidak nyaman di bawah tulang rusuk, tendangan pada kandung kemih, serta nafas terasa berat dan sesak karena kepala janin menekan diafragma.

Jika ibu merasakan hal-hal di atas, segera periksakan diri ke dokter kandungan. Ada beberapa tindakan yang akan dilakukan oleh dokter untuk mengetahui posisi janin sungsang. Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan cara meletakkan tangannya pada beberapa titik tertentu di perut ibu untuk merasakan dimana posisi kepala, tubuh, punggung serta bokong janin. Selanjutnya, untuk lebih memastikan posisi janin dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan menggunakan USG.

Penyebab Hamil Sungsang

Sebenarnya faktor penyebab janin sungsang belum diketahui secara pasti. Namun menurut American Pregnancy Association, ada beberapa penyebab posisi janin sungsang antara lain:

  • Panggul ibu hamil terlalu sempit sehingga membuat kepala janin sulit untuk memasuki jalan lahir
  • Rahim elastis karena sudah melahirkan beberapa kali
  • Cairan ketuban terlalu banyak atau sedikit yang dapat berpengaruh pada pergerakan bayi
  • Kehamilan kembar
  • Kehamilan prematur
  • Janin terlilit tali pusar
  • Bentuk rahim yang tidak normal atau memiliki komplikasi, seperti terdapat fibroid dalam rahim, memiliki plasenta previa, terdapat tumor rahim atau tumor panggul
  • Cacat bawaan janin

Cara Mencegah Janin Sungsang

Ibu mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mencegah janin sungsang. Jika kehamilan belum mencapai usia kandungan 34-36 minggu, ibu masih dapat mengupayakan agar posisi bayi normal kembali. Berikut ini beberapa cara alami yang dapat ibu lakukan untuk mencegah dan mengatasi janin sungsang, antara lain:

1. Knee Chest Position

Gerakan ini dilakukan dengan cara menggerakkan lutut dengan cara berlutut di lantai, lalu posisikan badan seperti sujud. Namun jangan sampai paha ibu menekan perut dan berikan sedikit jarak. Lakukan gerakan ini 2-3 kali sehari dengan durasi 15-20 menit.

2. Breech Tilt

Gerakan ini merupakan gerakan berbaring di atas matras atau alas apapun yang nyaman lalu mengangkat kaki ke bantalan yang lebih tinggi. Bantalan yang digunakan bisa berupa sofa atau bantal yang ditumpuk-tumpuk. Lakukan gerakan ini 1-2 kali sehari dengan durasi 10-15 menit.

3. Memperbanyak Jalan Kaki

Jalan kaki merupakan olahraga yang paling mudah untuk dilakukan oleh ibu hamil. Jalan kaki dapat membantu bayi untuk bergerak menemukan posisi lahir yang tepat.

4. Posisi Tidur

Tidur dengan posisi terlentang dengan meletakkan sebuah bantal di bawah pinggul agar posisi perut lebih tinggi dari kepala. Hal ini dapat merangsang bayi untuk turun ke panggul dan merubah posisi kepala.

Ibu juga dapat menggunakan bantal hamil agar tidur lebih nyaman. Lihat manfaat dan jenis bantal khusus ibu hamil berikut ini: Manfaat Bantal Hamil dan Cara Menggunakannya.

5. Posisi Push Up

Posisi ini dilakukan dengan cara meluruskan badan menghadap lantai dan kaki lebih tinggi dari kepala. Minta bantuan kepada pendamping untuk memegangi ibu dan letakkan juga bantalan di bawah perut ibu agar perut tidak langsung menyentuh lantai saat ibu merasa lelah menahan posisi ini.

6. Posisi Duduk

Posisi ini bisa ibu lakukan dengan duduk tegak memeluk kedua lutut. Gerakan ini akan membuka area pelvis sehingga akan memudahkan bayi untuk bergerak ke posisi normal atau mendekati jalan lahir.

7. Berenang

Gerakan berenang bisa membuat sendi-sendi dan otot ibu yang kaku dan lelah menjadi lebih rileks. Hal ini dapat merangsang bayi untuk mengubah posisi.

8. Mendengarkan Suara Musik atau Suara Ayah

Saat janin sudah siap lahir, janin akan merespon suara yang didengarnya. Ibu bisa memutar musik klasik untuk merangsang janin untuk bergerak. Selain itu, ibu juga bisa meminta kepada suami untuk berbicara dengan bayi. Pastikan ayah berbicara dekat dengan bagian bawah rahim ibu sehingga kepala janin akan bergerak mendekatinya

9. Meletakkan Benda Dingin

Beberapa ahli mengatakan bahwa janin tidak nyaman dengan sensasi dingin, sehingga ibu bisa menggunakan es atau benda-benda dingin untuk diletakkan di bagian atas rahim agar janin bergerak menjauhinya dan berputar ke arah sebaliknya.

10. Menggunakan Minyak Esensial

Sebagian ibu yang sudah berpengalaman mengalami janin sungsang akan menggunakan minyak esensial seperti peppermint untuk merangsang bayi bergerak ke posisi normal menuju jalan lahir. Namun metode ini memang belum dapat dipastikan secara ilmiah, untuk itu pastikan ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

11. Akupuntur

Metode ini dipercaya dapat membantu ibu untuk mengendurkan rahim dan merangsang pergerakan janin. Namun, sebelum melakukan metode ini sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Cara-cara di atas merupakan cara-cara alami yang dapat ibu lakukan dalam mengatasi janin sungsang. Namun apabila cara-cara di atas belum berhasil, ibu bisa menggunakan metode-metode medis dari dokter, seperti :

  1. Metode External Cephalic Version (ECV), metode ini merupakan tindakan manual yang dilakukan dokter dengan cara melakukan penekanan pada permukaan perut ibu untuk memutar posisi bayi. Selama tindakan berlangsung denyut jantung bayi akan dipantau melalui USG. Jika tiba-tiba terjadi masalah pada janin, tindakan ini akan langsung dihentikan. Ibu harus tau bahwa metode ini tidak serta merta berhasil 100 persen, metode ini juga memiliki resiko cukup besar, seperti pecah ketuban dini, memicu persalinan prematur, hingga kondisi gawat janin. Metode ini juga tidak dianjurkan untuk ibu yang mengalami kondisi menjalani kehamilan kembar, pendarahan vagina, denyut jantung janin tidak normal, ketuban pecah dini, atau plasenta menutupi jalan lahir.
  2. Metode Chiropractic, metode ini dilakukan untuk merilekskan leher, tulang belakang, punggung dan pinggul ibu hamil. Larry Webster, D.C dari International Chiropractic Pediatric Association meyakini, kondisi panggul yang rileks dapat memengaruhi kondisi rahim, otot dan ligamen disekitarnya. Kondisi ini dapat memicu janin untuk bergerak mengubah posisinya ke posisi normal. Tindakan ini disarankan untuk dilakukan pada bulan ke-8 kehamilan.

Baca juga:Menjaga Kehamilan Dari Minuman Bersoda

Itulah beberapa hal mengenai janin sungsang yang perlu ibu tahu. Pastikan ibu mengetahui kondisi ini sedini mungkin agar dapat mengupayakan cara untuk mencegah dan mengatasinya. Jangan lupa untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat keluhan selama kehamilan ya, bu!