Obat penguat kehamilan atau terapi suportif hormon progesteron adalah tindakan yang biasanya akan diberikan oleh dokter kandungan bila Ibu kerap mengalami pendarahan di awal kehamilan. Tidak hanya itu, bisa juga saat ibu menjalani kehamilan melalui proses inseminasi buatan atau bayi tabung, dimana corpus luteum atau sisa folikel setelah terjadi ovulasi tidak berfungsi maksimal memproduksi hormon progesteron.
Adakah efek samping obat penguat kehamilan ini?
Baca Juga: Jenis Obat-Obatan Aman untuk Ibu Hamil
Sebelumnya, ibu perlu mengetahui cara obat penguat kehamilan atau terapi suportif hormon progesteron itu bekerja. Pada awal kehamilan, umumnya terapi suportif hormon progesteron diberikan selama 10-12 minggu. Pemberian obat dihentikan saat plasenta terbentuk sempurna pada minggu ke-13 sampai minggu ke-16 kehamilan. Pada masa itu, hormon progesteron akan dihasilkan oleh plasenta. Apabila ibu memiliki riwayat persalinan preterm (kurang dari usia kehamilan 37 minggu), terkadang dokter juga melanjutkan terapi suportif hormon progesteron sampai usia kehamilan 16-20 minggu. Hormon progesteron berfungsi untuk menenangkan rahim yang nantinya dapat menahan kontraksi dengan harapan bisa mencegah ibu mengalami persalinan preterm.
Dahulu, obat penguat kehamilan menggunakan progesteron jenis sintetis yang terbagi dua jenis yaitu dydrogesterone dan allylestrenol. Pemberiannya dilakukan secara oral, tetapi sekarang dokter kandungan lebih sering memberikan progesteron alami dalam terapi. Jenis ini lebih menyerupai hormon progesteron alami yang dihasilkan tubuh, molekulnya lebih kecil sehingga lebih mudah diserap tubuh dan diberikan melalui oral, vagina, ataupun anus. Sebenarnya terapi ini termasuk aman bagi ibu dan janin dalam kandungan. Kerja hormon progesteron juga bisa melebarkan pembuluh darah, tetapi terkadang memang menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, migrain, sembelit, payudara menjadi lebih kencang, hingga munculnya jerawat. Namun, efek samping ini umumnya ringan dan tidak menjadi gangguan berarti selama kehamilan.
Konsumsi obat yang berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan janin dalam kandungan Ibu. Maka dari itu, konsumsi makanan sehat untuk ibu hamil wajib dilakukan. Berikut ini menu makanan sehat yang sama khasiatnya untuk menguatkan kandungan.
Baca Juga: Kekeliruan yang Sering Dilakukan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama Kehamilan
Kondisi kehamilan yang kuat bisa didapatkan dengan konsumsi makanan alami. Jika memang harus mengonsumsi obat, pastikan memang berada di bawah pengawasan dokter kandungan Anda.