Penyebab Preeklamsia, Gejala, dan Pengobatannya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Penyebab Preeklamsia, Gejala, dan Pengobatannya

Preeklamsia adalah komplikasi serius pada ibu hamil yang ditandai oleh peningkatan tekanan darah tinggi, yaitu 140/90 mmhg secara tiba-tiba. Kondisi ini juga disebut dengan hipertensi gestasional atau hipertensi kehamilan.

Komplikasi kehamilan ini dapat memengaruhi perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil, termasuk risiko plasenta janin yang tidak berfungsi, kelahiran prematur, serta risiko kerusakan organ hati dan ginjal ibu hamil.  

Jika tidak segera ditangani, hipertensi gestasional dapat berkembang menjadi eklampsia yang lebih parah dan mengancam jiwa. Baca artikel ini samapai selesai untuk mendapatkan informasi selengkapnya ya. 

Apa Itu Preeklamsia?

Berdasarkan referensi kesehatan yang tayang di WebMD, Keith Eddleman, MD, Maternal-Fetal Medicine, mengatakan preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah tak terkontrol, adanya protein dalam urine, serta terjadi pembengkakan di kaki dan tangan. 

Gejala Preeklamsia

Hipertensi gestasional menjadi berbahaya karena sering kali tidak memiliki gejala yang kasat mata secara langsung. Gejalanya baru diketahui dari pemeriksaan rutin setelah usia kehamilan lebih dari 24 minggu.

Tapi, untuk beberapa kondisi tertentu, ada Ibu hamil yang mengalami gejala hipertensi gestasional, seperti:

  • Pusing hingga sakit kepala atau kepala terasa berat.
  • Gangguan penglihatan, seperti mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya dan pandangan kabur.
  • Frekuensi buang air kecil berkurang dengan volume air kencing sedikit.
  • Berat badan naik secara tiba-tiba dan terjadi pembengkakan pada kaki, tangan, serta wajah.
  • Muncul rasa nyeri di bagian atas perut sebelah kanan (di bagian bawah tulang rusuk kanan), mual, dan muntah.
  • Tekanan darah sistolik lebih dari 130 mmHg atau tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg pada dua kali pemeriksaan dengan jarak minimal 4 jam.

Penyebab Preeklamsia

 pemeriksaan preeklamsia ibu hamil

Belum ada referensi yang menyebutkan secara pasti penyebab hipertensi gestasional. Meski begitu, Ibu perlu mewaspadai beberapa faktor berikut yang bisa memicu terjadinya komplikasi kehamilan, di antaranya:

  • Bawaan genetik, seperti punya keluarga yang pernah mengalami hipertensi gestasional atau Ibu sendiri pernah mengalami penyakit ini pada kehamilan sebelumnya.
  • Kehamilan pertama di usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun.
  • Mengalami obesitas selama masa hamil.
  • Punya riwayat penyakit autoimun, hipertensi, diabetes, atau penyakit gangguan darah lainnya.
  • Hamil anak kembar atau jarak kehamilan lebih dari 10 tahun dari kehamilan sebelumnya.

Cara Mencegah Preeklamsia

Supaya terhindar dari komplikasi kehamilan, Ibu bisa melakukan pencegahan hipertensi gestasional dengan cara:

  • Kontrol kehamilan secara rutin di dokter atau pusat kesehatan, termasuk cek tekanan darah, gula darah.
  • Menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi lengkap, dan membatasi konsumsi garam.
  • Rutin olahraga dan menjaga berat badan selama masa kehamilan.
  • Konsumsi suplemen vitamin dan mineral yang diresepkan dokter kandungan, serta hindari merokok, alkohol atau konsumsi zat berbahaya lainnya.

Pengobatan Preeklamsia

 pengobatan preeklamsia pada ibu hamil

Apa yang harus dilakukan saat merasakan gejala hipertensi gestasional? Segera hubungi dokter. Pengobatan hipertensi gestasional tidak bisa dilakukan secara sembarangan ya, Bu, karena berisiko membahayakan keselamatan Ibu dan calon bayi.

Berikut adalah beberapa tindakan pengobatan yang umumnya dilakukan untuk hipertensi gestasional:

Istirahat dan Pengawasan

Untuk kasus hipertensi gestasional ringan, dokter mungkin akan merekomendasikan istirahat yang cukup dan pemantauan ketat. Ini melibatkan pemeriksaan tekanan darah, urin, dan perkembangan gejala secara teratur.

Obat Penurun Tekanan Darah

Jika tekanan darah tinggi menjadi masalah, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun tekanan darah seperti metildopa, labetalol, atau nifedipine. Obat-obatan ini membantu mengendalikan tekanan darah agar tetap dalam kisaran aman.

Pemantauan Rutin

Dokter akan melakukan pemantauan rutin, termasuk tes darah untuk memeriksa fungsi hati dan darah, serta pemantauan denyut jantung janin.

Pengobatan Anti-Kejang

Jika hipertensi gestasional berkembang menjadi eklamsia, yang melibatkan kejang, dokter akan memberikan obat anti-kejang seperti magnesium sulfat untuk mencegah atau mengendalikan kejang.

Persalinan

Penanganan paling efektif untuk hipertensi gestasional adalah melahirkan. Dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk usia kehamilan dan tingkat keparahan hipertensi gestasional, untuk menentukan kapan persalinan perlu dilakukan.

Perawatan di Rumah Sakit

Jika kondisi hipertensi gestasional parah atau janin dalam bahaya, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Ini dapat mencakup pemantauan yang ketat, pemberian obat, atau induksi persalinan.

Dokter akan menyarankan induksi persalinan bila usia kehamilan sudah lebih dari 42 minggu atau jika terdapat kondisi medis tertentu yang menunjukkan perlunya memulai persalinan secara buatan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Ibu dapat mempelajari lebih lanjut tentang induksi persalinan di sini: Kapan Ibu Harus Melahirkan dengan Induksi Persalinan?

Pengobatan Tambahan

Kadang-kadang, dokter mungkin memberikan suplemen magnesium untuk mencegah komplikasi dan membantu mengendalikan tekanan darah.

Setelah memahami hipertensi gestasional pada Ibu hamil, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mencegahnya, kini saatnya Ibu mulai menjaga kesehatan. Nah, salah satu cara yang paling mudah dilakukan untuk menjaga kesehatan, yaitu dengan memastikan hanya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bagus untuk Ibu hamil. Cek rekomendasi disini yuk: 10 Makanan untuk Ibu Hamil Demi Tumbuh Kembang Calon Bayi