Kenali Ciri dan Penyebab Rahim Terbalik

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Kenali Ciri dan Penyebab Rahim Terbalik

Rahim merupakan salah satu organ reproduksi wanita yang terletak di rongga panggul untuk mengakomodasi kehamilan kurang lebih selama sembilan bulan. Secara medis, sering diibaratkan rahim memiliki bentuk seperti buah pir. Namun, pernahkah Ibu mendengar mengenai rahim terbalik? Kondisi yang jarang terjadi ini dalam dunia medis disebut dengan retroverted uterus atau rahim retrofleksi.

Umumnya, posisi rahim normal pada wanita melengkung ke arah perut depan dan terletak di atas kandung kemih. Kondisi rahim retrofleksi atau rahim terbalik ini memiliki abnormalitas posisi, yaitu menghadap ke anus dan tulang belakang. Penasaran dengan kondisi ini? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.

Fakta Rahim Terbalik

Sebagian wanita mengalami kelainan pada rahim, seperti rahim terbalik. Ada beberapa fakta yang perlu diketahui seputar kondisi rahim terbalik di bawah ini:

1. Jarang Menimbulkan Gejala

Biasanya, kondisi ini terdiagnosis saat dokter melakukan pemeriksaan fisik dan dikonfirmasi melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Rahim terbalik biasanya tidak menimbulkan gejala apapun dan sering diketahui secara tidak sengaja. Beberapa wanita ada yang merasakan tonjolan pada perut bagian bawah, ada pula yang merasakan kesulitan saat menggunakan tampon.

2. Disebabkan Kondisi Genetik Tertentu

Umumnya, rahim terbalik merupakan gangguan pada rahim yang terjadi karena faktor keturunan. Dilansir dari Whattoexpect.com, ada sekitar 20 persen wanita di dunia yang memiliki rahim terbalik. Pada kasus-kasus tertentu, penyebab rahim terbalik adalah adanya kelainan dengan jaringan parut atau perlengketan pada panggul seperti endometriosis, fibroid uterus, penyakit radang panggul, sejarah operasi panggul, dan riwayat kehamilan sebelumnya.

3. Tidak Mempengaruhi Tingkat Kesuburan

Reverse uterus atau rahim terbalik biasanya tidak mempengaruhi kemampuan wanita untuk hamil. Jika seorang wanita dengan kondisi ini mengalami kesulitan hamil, biasanya diperberat dengan adanya diagnosis lain yang dapat mempengaruhi potensi kesuburan, seperti endometriosis, radang panggul (PID), dan fibroid uterus.

Perawatan endometriosis dan fibroid uterus dapat dilakukan melalui prosedur bedah kecil. Jika diperlukan, pengobatan infertilitas, seperti inseminasi intrauterine (IUI) atau pemupukan in vitro (IVF) dapat membantu persentase kehamilan.

Bayi tabung, atau fertilisasi in vitro (IVF), dapat menjadi pilihan bagi pasangan yang menghadapi kesulitan hamil akibat endometriosis atau fibroid uterus. Dalam prosedur IVF, sel telur dan sperma dikumpulkan dan dibuahi di laboratorium. Mari pelajari lebih lanjut tentang proses bayi tabung di sini: Simak informasi lebih lanjut tentang proses bayi tabung di sini: Ketahui Proses Bayi Tabung dan Tingkat Keberhasilannya

4. Tetap Bisa Berhubungan Intim

Rahim terbalik biasanya tidak mengurangi sensasi atau kenikmatan seksual. Namun, kondisi ini bisa membuat hubungan intim terasa menyakitkan dalam beberapa kasus. Ketidaknyamanan ini mungkin lebih terasa saat berada dalam posisi tertentu.

Mengubah posisi berhubungan intim dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan. Jika setiap posisi menyebabkan ketidaknyamanan, diskusikan dengan dokter seksologi atau obstetri ginekologi Ibu!

5. Tidak Memerlukan Pengobatan Jika Tidak Ada Gejala

Tidak perlu takut jika Ibu memiliki rahim terbalik. Dilansir dari situs betterhealth, umumnya pengobatan tidak diperlukan jika Ibu tidak memiliki gejala ataupun keluhan. Namun, bila khawatir mengenai kondisi rahim terbalik, Ibu bisa mendiskusikan kemungkinan perawatan dengan dokter.

Umumnya, dokter akan memanipulasi rahim secara manual dan menempatkannya dalam posisi tegak dan memberikan gerakan latihan senam untuk memperkuat tendon dan ligamen yang dapat menahan posisi tegak rahim yang dimanipulasi ini.

Jaga kesehatan rahim dengan konsumsi makanan bergizi. Ketahui apa saja daftar makanan yang baik untuk kesehatan rahim di sini: Makanan Penguat Kandungan.

Ciri-ciri Rahim Terbalik

Posisi rahim yang tidak normal ini bisa terjadi karena bawaan lahir atau memiliki masalah kesehatan seperti endometriosis, fibrosis, atau radang panggul. Umumnya, kondisi rahim terbalik tidak menimbulkan gejala atau ciri-ciri apapun. Walaupun umumnya jarang terjadi, sebaiknya Ibu mengetahui ciri-ciri rahim terbalik.

1. Sakit Saat Berhubungan Seksual

Seringnya wanita yang memiliki rahim terbalik merasakan ketidaknyamanan saat berhubungan seksual. Hal ini dikarenakan posisi leher rahim yang berubah menyebabkan rasa sakit, seperti tertekan karena saat penetrasi dan penis membentur leher rahim. Sehingga ligamen atau jaringan ikat yang menjadi penghubung tulang berubah arah dari rahim. Selain itu, rasa sakit yang dirasakan kemungkinan diakibatkan karena posisi woman on top yang dapat menyebabkan robeknya ligamen pada sekitar rahim.

2. Nyeri Menstruasi

Kram saat menstruasi atau yang dikenal sebagai dismenore menjadi salah satu ciri-ciri rahim terbalik. Hal yang membedakan dismenore karena rahim terbalik atau tidak adalah nyeri pada area perut bagian bawah yang muncul sebelum dan sesudah menstruasi. Hal ini disebut dismenore sekunder.

3. Infeksi Saluran Kemih

Ciri-ciri rahim terbalik lainnya adalah adanya infeksi pada saluran kemih. Kondisi ini terjadi karena adanya bakteri pada saluran kencing yang menyebabkan infeksi organ lain hingga ke ginjal, maupun tidak menjaga kebersihan saat berhubungan seksual. Hal ini ditandai dengan saat buang air kecil terasa nyeri, karena adanya tekanan pada kantung kemih akibat posisi rahim terbalik.

4. Inkontinensia Urine

Inkontinensia urine bisa menjadi salah satu ciri-ciri rahim terbalik lainnya. Kondisi ini bisa terjadi karena penekanan saluran kemih sehingga Ibu tidak bisa mengontrol keluarnya urin.

5. Sakit Punggung

Keluhan yang umumnya terjadi pada Ibu saat hamil atau kelelahan adalah salah satu ciri-ciri rahim terbalik yang patut diwaspadai. Pasalnya, posisi rahim semakin menekan tulang belakang Ibu menyebabkan meningkatnya sakit punggung bawah. Bila rasa sakitnya tidak tertahankan, ada baiknya Ibu melakukan pemeriksaan area panggul untuk mengetahui posisi rahim sehingga bisa segera diatasi.

Cara Mengatasi Rahim Terbalik

Walaupun tidak memerlukan perawatan khusus terutama jika tidak memiliki keluhan atau gangguan, ada baiknya melakukan beberapa cara berikut untuk memperbaiki rahim terbalik:

1. Olahraga

Untuk memperkuat kekuatan otot dan ligamen pada tubuh di area panggul, biasanya dokter akan menyarankan untuk berolahraga yang dapat membantu mengembalikan rahim ke posisi normal. Ada beberapa pilihan olahraga yang dapat Ibu lakukan setelah berkonsultasi dengan dokter, seperti latihan kegel, senam knee to chest, dan senam oblique twist.

2. Cincin Pessarium

Penggunaan alat bantu seperti cincin pessarium dapat membantu menopang rahim pada posisi yang tegak. Cincin pessarium adalah sebuah alat medis yang dimasukkan melalui vagina dan digunakan untuk mendorong mulut rahim ke atas. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan cincin pessarium dapat meningkatkan risiko infeksi dan peradangan, serta membuat hubungan intim terasa tidak nyaman.

3. Perbaiki Posisi Berhubungan Intim

Walaupun Ibu memiliki rahim terbalik, jangan khawatir akan sulit hamil karena ada rasa ketidaknyamanan saat berhubungan intim. Meski begitu, Ibu harus tetap optimis untuk mendapatkan momongan. Untuk itu, ada beberapa posisi berhubungan intim yang dianjurkan untuk Ibu dengan rahim terbalik agar dapat meminimalisir rasa nyeri yang timbul, serta agar bisa cepat hamil. Berikut beberapa di antaranya adalah missionary modifikasi dan woman on top.

4. Operasi

Pada beberapa kasus rahim terbalik, mungkin diperlukan prosedur medis untuk mengubah posisi rahim dan mengurangi rasa sakit. Tindakan operasi merupakan salah satu cara, seperti dengan laparoskopi untuk suspensi rahim yang dilakukan per vaginam atau perut, dan prosedur histerektomi jika kondisinya sangat serius yaitu dengan pengangkatan rahim.