Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Aman dan Tepat

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Aman dan Tepat

Posisi menyusui bayi baru lahir yang aman dan benar, tidak hanya dapat membuat bayi merasa nyaman, tetapi untuk Ibu juga. Saat Buah Hati menyusui, terdapat rangsangan hormon prolaktin yang mampu meningkatkan kuantitas atau jumlah ASI. Hormon ini akan semakin optimal jika posisi menyusui pada bayi Ibu yang baru lahir sudah tepat, sehingga semakin banyak ASI yang diperoleh Buah Hati dan nutrisinya pun tercukupi.

Kecukupan nutrisi Buah Hati perlu diperhatikan sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimana masa pra hamil, hamil dan menyusui, atau hingga usianya 2 tahun, penting untuk nutrisinya terpenuhi dengan lengkap.

Bukan rahasia lagi jika masa menyusui adalah salah satu masa yang penting untuk tumbuh kembang Buah Hati. Utamanya, masa menyusui pada satu minggu pertama setelah melahirkan hingga usia bayi enam bulan. Tak bisa dipungkiri, selama masa menyusui Ibu menemui berbagai kendala, salah satunya menemukan posisi menyusui yang nyaman untuk Ibu dan bayi.

Nah, pasti Ibu penasaran bukan bagaimana sih cara menyusui bayi baru lahir yang benar? Ayo simak selengkapnya pada artikel ini! Pssst, langkah-langkahnya lengkap dan mudah dipraktekkan lho Bu.

Kapan Saja Masa Penting Menyusui Bayi?

Sebelum Ibu tahu posisi menyusui bayi yang aman, nyaman dan tepat, ketahui dulu masa-masa Ibu sudah bisa menyusuinya. Awalnya setelah persalinan, dokter atau bidan akan mendukung Ibu untuk Inisiasi Menyusui Dini (IMD), dimana bayi akan diletakkan pada dada atau perut dan secara alami menyusu.

Hal ini juga senada diungkapkan World Health Organization (WHO), jika IMD dilakukan satu jam pertama setelah bayi lahir. Masa ini penting untuk memperkuat bonding Ibu dan Buah Hati. Kemudian, Ibu disarankan melakukan pemberian ASI eksklusif tanpa makanan atau minuman lain selama usianya 6 bulan.

Pemberian ASI sebaiknya diteruskan diimbangi dengan MPASI hingga usianya 2 tahun. Perlu diketahui, Ibu dapat memenuhi nutrisi lengkap dan juga kalori tambahan sekitar 400-500 kkal dari berbagai asupan, misalnya sayuran, buah-buahan, biji-bijian, daging hingga nutrisi khusus ibu menyusui.

Posisi Menyusui Bayi

Pada masa 1000 HPK Buah Hati, Ibu tentu perlu memperhatikan nutrisi yang terbaik untuknya. Selain mengonsumsi makanan bernutrisi, Ibu harus mengetahui posisi menyusui yang aman dan nyaman bagi Ibu serta Buah Hati. Sebelum menyusui dimulai, posisikan tubuh Ibu dengan rileks pada bangku atau tempat tidur.

Menurut Healthline, posisi badan yang tidak tepat saat menyusui akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti mudah lelah, nyeri pada berbagai area misalnya bahu, leher dan punggung, serta sakit kepala. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan posisi menyusui yang tepat. 

Kemudian setelah lahir, umumnya bayi cenderung menghabiskan waktu dengan tidur. Ibu bisa menyusui setiap 1-3 jam pada satu hari kehidupannya. Proses awal ini turut mendukung keberhasilan menyusui. Berikut ini posisi menyusui yang bisa Ibu jadikan referensi menurut National Health Service of United Kingdom (UK).

1. Cradle Hold Position

Posisi menyusui bayi sebelah kanan atau kiri ini paling umum dan populer di kalangan ibu menyusui. Namun begitu jika Ibu melahirkan secara cesar, posisi ini kurang nyaman karena Buah Hati dekat dengan bekas operasi. Tenang saja, Ibu bisa mencoba dengan posisi lainnya kok! 

 

Ibu perlu mencari tempat senyaman mungkin dengan penumpu tangan, atau sandaran tempat tidur dengan bantal untuk menopang lengan Ibu. Posisi yang dikenal juga dengan tummy to tummy ini bisa dilakukan dengan bantuan bantal di punggung Ibu agar semakin nyaman.

  1. Baringkan bayi pada lengan Ibu dan posisikan hingga perut bayi menghadap perut Ibu.
  2. Pastikan tubuh bayi dalam satu garis lurus dengan kepalanya. Gunakan tangan Ibu untuk mendukung panjang tubuhnya.
  3. Tempatkan tangannya di bawah lengan Ibu.
  4. Letakkan hidung bayi dekat puting Ibu namun tidak menutupnya, perlahan-lahan tarik payudara dengan terbuka dan angkat hingga ke bawah bibir bayi.
  5. Punggung Ibu tetap tegak dan hindari menumpu bayi.
  6. Cek kembali pelekatan mulut bayi, apakah gusinya sudah menyentuh seluruh puting Ibu atau belum.

2. Side-lying Position

Apabila Ibu menjalani operasi cesar dan ingin posisi menyusui nyaman, side-lying position bisa jadi solusinya. Posisi menyusui bayi baru lahir sambil tiduran ini juga cocok bagi Ibu yang menyusui di tengah malam. Caranya mudah lho, Bu!

Side-lying position juga menjadi posisi menyusui yang benar untuk bayi 1 bulan. Namun begitu, Ibu perlu waspada risiko tertindih saat tertidur bersamanya. Ibu bisa memasang alarm atau meminta Ayah untuk mengingatkan ketika ketiduran.

  1. Mulailah mencari posisi berbaring miring senyaman mungkin versi Ibu. Tempatkan bayi berbaring menghadap Ibu.
  2. Periksa telinga, bahu dan pinggul bayi dalam garis lurus atau bukan dalam posisi terpuntir.
  3. Letakkan beberapa bantal sebagai penyangga punggung. Ibu juga bisa menggunakan gulungan selimut bayi untuk menopangnya.
  4. Pastikan bantal tersebut tidak menutupi bayi. Selipkan lengan Ibu pada bawah kepala bayi atau bantal.
  5. Posisikan hidung bayi dekat puting Ibu namun tidak menutupnya, perlahan-lahan tarik payudara dengan terbuka dan angkat hingga ke bawah bibir bayi.
  6. Cek kembali pelekatan mulut bayi, apakah gusinya sudah menyentuh seluruh puting Ibu atau belum.

3. Laid-back Nursing Position

Sama seperti side-lying position, posisi menyusui ini cocok dilakukan bagi Ibu yang menjalani operasi cesar. Sering kali, laid-back nursing seperti posisi menyusui bayi duduk. Sedangkan Ibu bisa menyusui dalam posisi setengah berbaring atau duduk dengan sandaran rendah.

Bila Ibu tidak memiliki bangku yang bisa diatur sandarannya, gunakan bantal penyangga punggung pada tempat tidur. Usahakan tidak dalam posisi sandaran rata ya, Bu! Ibu bisa menjadikannya posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh.

  1. Sangga diri Ibu dengan bantal hingga punggung, bahu dan leher merasa sudah tertopang pada tempat tidur.
  2. Jika sudah merasa nyaman, letakkan bayi menghadap Ibu. Perutnya sejajar dengan perut Ibu.
  3. Pastikan posisi tubuh tegak agar Ibu dan Buah Hati tetap merasa nyaman.
  4. Periksa telinga, bahu dan pinggul bayi dalam garis lurus atau bukan dalam posisi terpuntir.
  5. Arahkan bayi dengan lembut ke puting Ibu.
  6. Posisikan hidung bayi dekat puting Ibu namun tidak menutupnya, perlahan-lahan tarik payudara dengan terbuka dan angkat hingga ke bawah bibir bayi.
  7. Cek kembali pelekatan mulut bayi, apakah gusinya sudah menyentuh seluruh puting Ibu atau belum.

4. Rugby Hold Position

Bila Ibu memiliki bayi kembar dan ingin menyusuinya secara bersamaan, rugby hold position bisa jadi pilihannya. Namun bagi Ibu yang melahirkan secara normal atau cesar, posisi ini juga bisa dilakukan karena tidak ada tekanan pada area bekas luka.

  1. Ibu bisa duduk di kursi dengan bantal pada bagian punggung atau sepanjang sisi.
  2. Posisikan bayi di bawah lengan, serta dekatkan pinggul Ibu dengan pinggul Buah Hati.
  3. Tempatkan leher bayi pada lengan Ibu dengan lembut. Kaki bayi lurus arah punggung Ibu, dan wajah Bayi menghadap Ibu.
  4. Posisikan hidung bayi dekat puting Ibu namun tidak menutupnya, perlahan-lahan tarik payudara dengan terbuka dan angkat hingga ke bawah bibir bayi.
  5. Cek kembali pelekatan mulut bayi, apakah gusinya sudah menyentuh seluruh puting Ibu atau belum.

 Apabila posisi menyusui Ibu sudah tepat, Buah Hati akan tampak kenyang seperti tidak rewel dan tertidur pulas, serta berat badan bayi bertambah secara berkala. Ibu pun tidak mengalami nyeri dan pembengkakan payudara. Jika Ibu masih bingung, carilah gambar ibu menyusui bayi yang benar atau poster cara menyusui yang benar di internet ya!

Selain dari posisi ibu menyusui, Ibu juga perlu ketahui tips menyusui anak saat di tempat umum. Hal ini perlu ibu ketahui agar Ibu tetap nyaman saat menyusui anak saat berada di luar rumah. Apa saja tipsnya? Cari tahu di artikel berikut ya: Tips Menyusui Bayi di Tempat Umum