Kontraksi Palsu

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Kontraksi Palsu

Jika Ibu sering mengalami kontraksi, tapi belum ada tanda melahirkan lainnya yang Ibu rasakan, maka mungkin ini merupakan kontraksi palsu (Braxton Hicks). Ada beragam penyebab kontraksi palsu yang terus-menerus dan menyakitkan, mulai dari dehidrasi hingga gerakan janin di dalam perut Ibu. 

Pada saat mengalami kontraksi palsu, perut Ibu akan terasa lebih kencang. Namun, kontraksi ini juga bisa terasa seperti perut kram atau nyeri ringan.  

Kontraksi palsu umumnya dapat terjadi sejak bulan ke-6 kehamilan. Sebetulnya, kontraksi ini merupakan cara tubuh mempersiapkan persalinan yang sebenarnya, namun tidak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.  

Penyebab Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu bisa dirasakan mulai trimester kedua, namun seringkali dialami pada trimester ketiga. Ketika kontraksi palsu terjadi, otot-otot rahim mengencang selama kurang lebih 30-60 detik. 

Menurut American Pregnancy Association, penyebab kontraksi palsu ialah otot-otot rahim yang menjadi mengencang, sehingga meningkatkan aliran darah ke plasenta. Namun, leher rahimnya tidak melebar, sehingga tidak akan timbul persalinan.

Beberapa pemicu kontraksi palsu atau Braxton-Hicks, yakni sebagai berikut:

  • Ibu menjalani aktivitas yang cenderung berat, seperti mengangkat barang atau olahraga yang berlebihan
  • Gerakan janin yang sangat aktif
  • Jika seseorang menyentuh perut Ibu dan bayi bereaksi
  • Kandung kemih penuh
  • Berhubungan seks
  • Mual-muntah intens

Namun, penyebab yang paling sering dari kontraksi palsu umumnya ialah dehidrasi.

Dehidrasi pada Ibu Hamil

Salah satu penyebab sering kontraksi tanpa tanda melahirkan ini ialah dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan cairan, maka volume cairan tubuh akan terpengaruh, sehingga mempengaruhi elektrolit pada organ rahim. Rahim akan terpicu untuk berkontraksi.

Ibu perlu memahami bahwa jika Ibu terus-menerus dehidrasi, maka cairan ketuban Ibu dapat berkurang. Padahal cairan ketuban ini menjaga janin untuk tetap sejahtera dalam rahim Ibu. Jika dehidrasi ini terjadi ketika janin belum matang, dan cairan ketuban terus-menerus berkurang, maka kontraksi palsu ini dapat menjadi kontraksi asli, sehingga Ibu dapat bersalin sebelum waktunya.

Karenanya, Ibu perlu menjaga tubuh supaya tetap terhidrasi. Caranya, Ibu perlu mengonsumsi air putih dengan cukup setiap harinya. Konsumsi yang dianggap cukup ini antara 8-12 gelas.

Ciri-ciri Kontraksi Palsu

Banyak bumil yang cenderung bingung atau sulit membedakan ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil 9 bulan atau kontraksi palsu 8 bulan. Namun Ibu tidak perlu khawatir, sejatinya kontraksi palsu membuat rahim jadi mengencang, akibatnya daerah perut bagian bawah kram dan mengalami sensasi meremas. Setelah itu, otot perut kembali rileks. Tidak seperti kontraksi asli jelang persalinan, kontraksi palsu tidak teratur dan menimbulkan rasa tak nyaman. Menurut babycenter, beberapa bumil bahkan mengatakan kontraksi palsu seperti kram menstruasi ringan, atau perubahan bentuk perut saat kontraksi berlangsung.

Gejala khas kontraksi palsu yang perlu Ibu ketahui, yaitu tidak memiliki pola yang teratur, bervariasi dalam intensitas dimana bisa terjadi berkurang atau lebih kuat, tidak nyaman dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, serta mungkin berhenti ketika ibu bergerak atau mengubah posisi. Perlu Ibu ingat ciri-ciri kontraksi palsu ini mungkin tidak semua dialami, apabila sesuatu yang Ibu khawatirkan bisa menemui bidan atau dokter spesialis kandungan.

Apakah perut kencang dan keras juga tanda-tanda kontraksi palsu pada kehamilan trimester 2 dan 3? Yuk, baca penjelasannya di sini: Perut Kencang dan Keras Saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Perbedaan Kontraksi Palsu dan Kontraksi Asli

Ini dia poin yang wajib Ibu simak sehingga tidak panik terlebih dahulu. Terkadang Ibu bisa menjadi khawatir karena kontraksi palsu yang menyakitkan. Untuk itu, simak perbedaan kontraksi palsu dan kontraksi asli jelang persalinan berikut ini:

Kontraksi Asli

  • Kontraksi asli menjelang persalinan perlahan-lahan intensitasnya lebih kuat dan lama. 
  • Frekuensi kontraksi asli datang secara berkala dan berlangsung sekitar 30 hingga 70 detik. Seiring berjalan waktu, kontraksi akan terasa semakin kuat. 
  • Kontraksi asli tetap berlanjut bahkan ketika Ibu bergerak, mengubah posisi atau beristirahat. 
  • Bagian area perut yang sakit atau mengalami kontraksi dimulai di punggung bawah dan bergerak ke depan perut. 
  • Ada beberapa Ibu juga merasakan mulai dari perut dan pindah ke punggung.

Kontraksi Palsu

  • Intensitas kontraksi palsu tidak sering dan kuat. Secara frekuensi tidak meningkat dalam durasi, biasanya terjadi kurang dari 1 menit. 
  • Beberapa Ibu merasakan kontraksi palsu yang tiba-tiba muncul, lalu menghilang. Kontraksi palsu tidak beritme dan tidak bisa diprediksi. Muncul rasa yang tidak nyaman dan tidak menyakitkan. 
  • Kontraksi palsu tidak menyebabkan pelebaran serviks yang tidak berujung pada kelahiran. Kemudian, kontraksi palsu dapat berhenti saat Ibu berjalan atau beristirahat, bahkan mungkin hilang saat mengubah posisi. 
  • Umumnya, kontraksi palsu dirasa pada bagian depan perut atau panggul.

Tahukah Bu, kalau salah satu penyebab kontraksi palsu adalah jnin yang sudah masuk panggul? Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut yuk: Ibu Wajib Tahu. Ini 8 Ciri Gerakan Janin Sudah Masuk Panggul

Cara Mengatasi Kontraksi Palsu

Setelah Ibu sudah tahu penyebab, ciri-ciri dan perbedaan kontraksi palsu, sebaiknya Ibu lakukan beberapa cara berikut ini untuk mengatasinya.

  • Coba ubah posisi Ibu. Misalnya jika terlalu lama berdiri bisa duduk sejenak dan sebaliknya, agar otot-otot rahim bisa lebih tenang atau tidak tegang.
  • Rutin berolahraga ringan. Ibu bisa melakukan aktivitas atau olahraga ringan, seperti berjalan kaki di dalam rumah, senam hamil atau yoga yang menyehatkan.
  • Buat diri menjadi rileks. Coba mandi air hangat atau berendam setidaknya 15-30 menit, serta tidur siang apabila ada waktu. Selalu sempatkan diri untuk beristirahat ya, Bu.
  • Cukupi kebutuhan air putih. Dilansir KlikDokter, menurut National Academy of Medicine menyarankan ibu hamil untuk minum 8-10 gelas air per hari dengan jumlah total kurang lebih 2,3 liter. Ditambah cairan yang berasal dari makanan, seperti buah dan sayur, sehingga total asupan cairan menjadi 3 liter per hari.
  • Ibu juga perlu mengonsumsi nutrisi khusus ibu hamil. Pilih nutrisi lengkap seperti nutrisi makro (karbohidrat, PROTEIN, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin, mineral) dari makanan yang dikonsumsi, serta PRENAGEN mommy. Nutrisi khusus ibu hamil dari PRENAGEN ini mengandung nutrisi lengkap yaitu sumber PROTEIN, tinggi folic acid, omega 3, tinggi kalsium dan tinggi zat besi.

Kapan Ibu Harus Berkonsultasi ke Dokter?

Ciri-ciri kontraksi palsu yang dialami Ibu bisa berbeda dengan Ibu lainnya. Oleh karena itu, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat apabila Ibu mengalami hal berikut ini: 

  • Terasa tanda-tanda kontraksi persalinan di usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
  • Kontraksi semakin berirama dan teratur setidaknya enam kali per jam atau setiap 10 menit.
  • Pecah air ketuban.
  • Kontraksi terasa menyakitkan, tidak mereda setelah beristirahat.
  • Terjadi pendarahan atau bercak vagina. 
  • Ibu mengalami tekanan di daerah panggul atau perut bagian bawah seperti bayi mendorong ke bawah dan nyeri punggung. Hal ini bisa menandakan persalinan prematur.

Namun apabila Ibu sudah melewati kehamilan 37 minggu, segera ke fasilitas terdekat jika air ketuban pecah bahkan jika Ibu tidak mengalami kontraksi, pendarahan vagina lebih dari sekedar bercak, kontraksi terjadi dalam lima menit per jam atau kurang, rasa yang konstan, serta gerakan bayi berkurang. Namun, jika Ibu tidak mengalami kontraksi sama sekali menjelang persalinan, Ibu bisa merangsang kontraksi secara mandiri. Untuk mengetahui cara merangsang kontraksi, abaca artikel berikut yuk: 7 Cara Merangsang Kontraksi Agar Bayi Cepat Lahir