Kontraksi palsu atau Braxton Hicks adalah kontraksi yang dirasakan ibu hamil sebelum terjadinya kontraksi persalinan. Pada saat mengalami kontraksi palsu, perut Ibu akan terasa lebih kencang. Namun kontraksi palsu juga bisa terasa seperti perut kram atau nyeri ringan.
Kontraksi palsu umum terjadi pada trimester kedua atau ketiga masa kehamilan. Sebetulnya kontraksi palsu merupakan cara tubuh mempersiapkan persalinan yang sebenarnya, namun tidak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Kondisi ini juga merupakan relaksasi otot rahim, sehingga dapat menyebabkan kram hingga pengetatan pada area perut tertentu dalam jangka waktu tidak intens.
Kontraksi palsu bisa dirasakan mulai trimester kedua, namun seringkali dialami pada trimester ketiga. Ketika kontraksi palsu terjadi otot-otot rahim mengencang selama kurang lebih 30-60 detik, namun Ibu juga sering bertanya apa penyebab kontraksi palsu terus menerus terjadi.
Menurut American Pregnancy Association, penyebab kontraksi palsu di mana otot rahim jadi mengencang dan meningkatkan aliran darah ke plasenta. Namun begitu, belum tentu serviks menjadi lunak dan melebar. Ibu sering khawatir apakah ini kontraksi asli atau bukan, karena intensif terjadi mendekati waktu persalinan. Beda dengan kontraksi palsu, kontraksi asli dapat membantu proses pelebaran serviks.
Beberapa pemicu kontraksi palsu atau braxton-hicks, yakni sebagai berikut:
Banyak bumil yang cenderung bingung atau sulit membedakan ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil 9 bulan atau kontraksi palsu 8 bulan. Namun Ibu tidak perlu khawatir, sejatinya kontraksi palsu membuat rahim jadi mengencang, akibatnya daerah perut bagian bawah kram dan mengalami sensasi meremas. Setelah itu, otot perut kembali rileks. Tidak seperti kontraksi asli jelang persalinan, kontraksi palsu tidak teratur dan menimbulkan rasa tak nyaman. Menurut babycenter, beberapa bumil bahkan mengatakan kontraksi palsu seperti kram menstruasi ringan, atau perubahan bentuk perut saat kontraksi berlangsung.
Gejala khas kontraksi palsu yang perlu Ibu ketahui, yaitu tidak memiliki pola yang teratur, bervariasi dalam intensitas dimana bisa terjadi berkurang atau lebih kuat, tidak nyaman dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, serta mungkin berhenti ketika ibu bergerak atau mengubah posisi. Perlu Ibu ingat ciri-ciri kontraksi palsu ini mungkin tidak semua dialami, apabila sesuatu yang Ibu khawatirkan bisa menemui bidan atau dokter spesialis kandungan.
Ini dia poin yang wajib Ibu simak sehingga tidak panik terlebih dahulu. Terkadang Ibu bisa menjadi khawatir karena kontraksi palsu yang menyakitkan. Untuk itu, simak perbedaan kontraksi palsu dan kontraksi asli jelang persalinan berikut ini:
Setelah Ibu sudah tahu penyebab, ciri-ciri dan perbedaan kontraksi palsu, sebaiknya Ibu lakukan beberapa cara berikut ini untuk mengatasinya.
Ciri-ciri kontraksi palsu yang dialami Ibu bisa berbeda dengan Ibu lainnya. Oleh karena itu, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat apabila Ibu mengalami hal berikut ini:
Namun apabila Ibu sudah melewati kehamilan 37 minggu, segera ke fasilitas terdekat jika air ketuban pecah bahkan jika Ibu tidak mengalami kontraksi, pendarahan vagina lebih dari sekedar bercak, kontraksi terjadi dalam lima menit per jam atau kurang, rasa yang konstan, serta gerakan bayi berkurang. Namun, jika Ibu tidak mengalami kontraksi sama sekali menjelang persalinan, Ibu bisa merangsang kontraksi secara mandiri. Untuk mengetahui cara merangsang kontraksi, abaca artikel berikut yuk: 7 Cara Merangsang Kontraksi Agar Bayi Cepat Lahir