Penuhi Nutrisi Harian Ibu Hamil dengan Program PMT

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Penuhi Nutrisi Harian Ibu Hamil dengan Program PMT

Setiap Ibu tentu berharap masa kehamilan berjalan lancar dan buah hati dalam kandungan tumbuh sehat. Namun, kenyataannya, kebutuhan gizi saat hamil sering kali tidak bisa tercukupi hanya dari pola makan sehari-hari. Di sinilah Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berperan. PMT hadir untuk membantu ibu hamil memenuhi asupan gizi harian, terutama bagi yang berisiko mengalami kekurangan gizi.

Program ini bukan sekadar menambah porsi makan, melainkan melengkapi kebutuhan nutrisi penting seperti energi, PROTEIN, vitamin, dan mineral. Dengan dukungan PMT, kesehatan Ibu dapat lebih terjaga, sekaligus membantu buah hati berkembang optimal sejak dalam kandungan. Hal ini membuat risiko komplikasi selama kehamilan dapat ditekan lebih baik.

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Penuhi Nutrisi Bumil

PMT merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendukung pemenuhan gizi ibu hamil. Bentuknya bisa berupa pangan lokal bergizi maupun biskuit fortifikasi yang diberikan khusus bagi Ibu dengan risiko Kurang Energi Kronis (KEK). Fungsinya bukan menggantikan makanan utama, tetapi melengkapi asupan agar lebih seimbang. Nutrisi tambahan ini sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar sekaligus memberi asupan terbaik bagi buah hati.

Kehadiran PMT semakin penting jika melihat masih tingginya angka KEK di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi kasus ini bisa mencapai lebih dari 20% di beberapa wilayah. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah, prematur, hingga risiko stunting. Melalui PMT, peluang Ibu memperoleh kenaikan berat badan ideal selama kehamilan akan lebih besar, sehingga kesehatan Ibu dan tumbuh kembang janin tetap terjaga.

Sebaliknya, jika Ibu berisiko kekurangan gizi tetapi tidak mendapatkan PMT, dampaknya bisa serius. Tubuh menjadi mudah lelah, daya tahan menurun, hingga rentan komplikasi. Pada janin, kekurangan nutrisi bisa menghambat pertumbuhan hingga memengaruhi perkembangan otak. Berbagai penelitian membuktikan, intervensi PMT mampu meningkatkan lingkar lengan atas serta berat badan ibu secara signifikan. Artinya, program ini memberi peluang besar agar kehamilan berjalan sehat dan buah hati lahir dengan kondisi optimal.

Siapa yang Membutuhkan PMT

PMT sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dengan kondisi KEK. Indikatornya dapat dilihat dari Indeks Massa Tubuh (IMT) pra hamil atau pada trimester pertama yang kurang dari 18,5 kg/m². Kondisi ini menunjukkan cadangan energi tubuh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan. Jika tidak segera ditangani, risiko bayi lahir kecil, pertumbuhan janin terhambat, hingga komplikasi persalinan bisa meningkat.

Selain IMT, ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) juga menjadi penanda. Jika ukurannya di bawah 23,5 cm, Ibu dikategorikan berisiko KEK karena tubuh mengalami defisit energi dalam jangka waktu lama. Dalam kondisi ini, PMT menjadi sangat penting untuk membantu mencukupi kebutuhan PROTEIN, energi, serta vitamin yang diperlukan agar Ibu tetap sehat dan buah hati mendapat gizi seimbang sejak dalam kandungan.

Lebih dari sekadar tambahan makanan, PMT adalah intervensi gizi yang menyelamatkan. Dengan pendampingan tenaga kesehatan, makanan tambahan disusun sesuai kebutuhan ibu hamil berisiko. Upaya ini berperan besar, tidak hanya untuk menjaga kesehatan Ibu, tetapi juga untuk memastikan buah hati mendapat fondasi tumbuh kembang yang lebih baik di masa depan.

Prinsip Pemberian Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil

PMT memiliki prinsip utama sebagai pendamping gizi, bukan pengganti makanan utama. Tujuannya melengkapi pola makan Ibu agar kebutuhan energi dan PROTEIN tetap terpenuhi. Bentuknya bisa berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan bergizi, namun harus kaya PROTEIN hewani dan sesuai prinsip gizi seimbang. Dengan begitu, Ibu tetap bisa mempertahankan pola makan harian sambil mendapatkan tambahan nutrisi yang optimal.

Bahan PMT sebaiknya berasal dari pangan lokal segar tanpa pengawet buatan, serta tetap membatasi Gula, Garam, dan Lemak (GGL). Pola pemberiannya dilakukan setiap hari, dengan ketentuan minimal satu kali makanan lengkap dalam seminggu sebagai sarana edukasi “Isi Piringku”. Hari lainnya bisa berupa kudapan bergizi yang praktis namun tetap kaya nutrisi.

Agar manfaatnya maksimal, PMT diberikan setidaknya selama 120 hari. Pelaksanaannya biasanya melalui Posyandu, fasilitas kesehatan, kelas ibu hamil, atau kunjungan rumah. Setiap pemberian juga disertai edukasi, seperti demonstrasi memasak hingga konseling gizi. Dengan cara ini, Ibu tidak hanya mendapat tambahan makanan, tetapi juga pengetahuan praktis tentang pola makan sehat yang bisa diterapkan sehari-hari.

Standar Makanan Tambahan Lokal untuk Ibu Hamil

Bahan Makanan

Makanan Kudapan

Makanan Lengkap

Berat (gram)

Ukuran Rumah Tangga (URT)

Berat (gram)

Ukuran Rumah Tangga (URT)

Makanan Pokok (beras)

40

½ gelas

75

½ gelas

Lauk Hewan 1 (telur)

60

1 butir besar

Ikan 75 g/

Ayam 60 g/

Telur 60 g/

Daging 60 g

1 ekor/

1 potong besar/

1 butir besar/

1 potong besar

Lauk Hewan 2 (ayam/ikan/daging)

30-50

½ potong sedang

Lauk Nabati (kacang-kacangan/tempe/tahu)

25

3 sdm/ ½ potong sedang 

50

2 potong sedang

Sayur

50

½ gelas ukuran 250 ml

100

1 gelas

Buah

60

1 buah ukuran sedang

100

1 buah ukuran besar/

2 potong sedang

Minyak/Lemak

5

1 sdt

5

1 sdt

PMT bagi ibu hamil KEK dirancang dengan standar gizi yang jelas. Makanan lengkap biasanya mengandung 500–700 kkal energi, 29–34 gram PROTEIN, dan 14–24 gram lemak. Sedangkan kudapan bergizi menyediakan 200–300 kkal energi, 23–27 gram PROTEIN, serta 19–23 gram lemak. Kandungan ini disusun untuk menutup kebutuhan gizi lebih tinggi selama kehamilan tanpa menggantikan peran makanan utama.

Bahan pangan yang digunakan berasal dari sumber lokal yang mudah diperoleh. Contohnya, nasi 75 gram sebagai energi, telur atau ikan 60–75 gram sebagai sumber PROTEIN hewani, tempe atau tahu 50 gram sebagai PROTEIN nabati, ditambah sayuran, buah, serta sedikit minyak sehat. Menu sederhana seperti nasi dengan lauk ayam, tempe, sayur bening, buah pisang, dan sedikit minyak sayur sudah memenuhi kriteria PMT.

Dengan porsi yang teratur, PMT dapat membantu mencegah bayi lahir dengan berat rendah, menurunkan risiko komplikasi, serta mendukung pertumbuhan janin. Selain itu, penggunaan bahan lokal membuat program ini lebih mudah dijalankan, terjangkau, dan berkelanjutan. Jika disiplin mengonsumsinya sesuai anjuran, Ibu dapat menjaga kesehatan tubuh sekaligus memastikan buah hati tumbuh optimal sejak dalam kandungan.

Sebagai pelengkap, Ibu juga bisa memilih susu hamil dengan kandungan gizi seimbang. Susu hamil umumnya kaya PROTEIN, Asam Folat, Vitamin dan mineral, serta nutrisi penting lainnya yang membantu menjaga energi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mendukung perkembangan buah hati. Selain menjaga pola makan, memilih susu dengan komposisi yang tepat juga membantu mendukung kebutuhan nutrisi kehamilan. Yuk, pelajari lebih lanjut di sini mengenai Susu Ibu Hamil yang Bagus untuk Perkembangan Buah Hati.

Referensi

  • Ayo Sehat. Kehamilan. Diakses pada 17 Agustus 2025. https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hari-pertama-kehidupan/home
  • Juliasari, F., & Ana, E. F. (2022). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil KEK. Diakses pada 17 Agustus 2025. http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman/article/view/405
  • Kemenkes. Juknis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil. Diakses pada 17 Agustus 2025. https://ayosehat.kemkes.go.id/juknis-pemberian-makanan-tambahan-pmt-berbahan-pangan-lokal-untuk-balita-dan-ibu-hamil