Perkembangan Indera dan Cara Berkomunikasi dengan Janin

Ditulis oleh: Amicis

Perkembangan Indera dan Cara Berkomunikasi dengan Janin

Kehamilan merupakan anugerah yang paling ditunggu oleh pasangan suami istri yang mendambakan buah untuk hadir dalam keluarga. Kehadiran anak dalam keluarga menjadi hal yang dapat menjadikannya lebih hidup, dinamis dan lengkap. Adapun dengan kehadiran anak, akan terciptanya sebuah komunikasi yang lebih hidup yaitu antara orang tua dan anak. Hal ini merupakan nuansa baru dalam kehidupan berkeluarga.

Baca Juga: Perkembangan Janin Trimester Pertama

Melakukan komunikasi dengan anak sesungguhnya sudah dapat dimulai sejak dini, bahkan saat anak masih berupa janin di kandungan. Berkomunikasi dengan janin akan memberikan ikatan hubungan yang lebih dekat dan juga sebagai pengalaman yang begitu menyenangkan tidak dapat terlupakan. Terdapat sejumlah cara berkomunikasi dengan janin yang dapat dilakukan orang tua, pastinya dengan mengetahui perkembangan akan indera-indera janin. Simak pembahasannya sebagai berikut.

  • Indera Peraba
    Salah satu dari indera janin ini berkembang sebelum minggu ke-8. Pada saat janin bergerak dan telapak tangan atau kakinya terlihat pada perut Ibu, cobalah untuk menyentuh dan berikan perasaan lembut serta kasih sayang kepadanya. Dengan demikian Ia merasakan kelembutan, cinta dan kasih sayang dari orang tuanya. Rasa cinta dan kasih sayang tersebut akan memberikan ketenangan untuk janin.
  • Indera Pendengaran
    Awal perkembangan indera pendengaran adalah pada minggu ke-8 dan pembentukannya pada minggu ke-24. Indera pendengaran tersebut dibantu pula oleh air ketuban sebagai penghantar suara yang baik. Janin sudah mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, detak jantung, hingga suara udara dalam usus. Janin juga sudah bisa bereaksi terhadap suara-suara keras, bahkan bisa membuatnya terkejut melompat. Di minggu ke-25, janin sudah dapat mengenali suara orang-orang terdekat seperti Ibu dan Ayahnya. Cobalah berbicara dengannya walaupun hanya satu arah, bernyanyilah atau bacakan cerita. Ibu yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin. Oleh sebab itu, sebaiknya berikan alunan musik yang lembut supaya Ia lebih nyaman.
  • Indera Perasa
    Indera perasa pada janin akan terbentuk di fase minggu ke-13 hingga 15. Pada usia ini janin mulai merasakan substansi yang pahit dan manis. Apabila cairan ketuban yang ia rasakan manis, maka janin akan meminum dan menelannya. Akan tetapi, apabila air ketuban yang ia rasakan terasa pahit, janin akan meronta dan mengeluarkannya, janin juga bisa menghentikan konsumsinya. Maka dari itu, sangat penting bagi Ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan nutrisi baik agar air ketuban tidak berubah menjadi pahit.
  • Indera Penciuman
    Pembentukan indera penciuman terjadi pada pada usia kehamilan 11-15 minggu. Saat indera penciuman ini terbentuk, janin mampu mencium dari bau air ketuban yang baunya mirip seperti sang Ibu. Maka dari itu ketika bayi terlahir, dalam beberapa jam ia bisa mengenali siapa ibunya berdasarkan indera penciuman ini.
  • Indera Penglihatan
    Sejak awal kehamilan hingga minggu ke-26 mata bayi selalu tertutup untuk memproduksi retina, meskipun begitu retina janin di usia kehamilan 16 minggu dapat mendeteksi adanya pancaran sinar. Memasuki kehamilan minggu ke-27, janin mulai membuka mata dan melihat ke sekelilingnya untuk pertama kali. Mata janin sudah dapat menangkap cahaya yang masuk ke dalam rahim Ibu, baik sinar matahari atau sinar lampu. Otak janin juga akan bereaksi terhadap pancaran cahaya.

Baca Juga: Perkembangan Janin Trimester Dua dan Tiga

Sesungguhnya janin dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang datang dari dalam bahkan luar tubuh Ibu. Oleh karena itu, sudah sepantasnya lingkungan dan emosi ibu yang tengah mengandung perlu dijaga.