Selain menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin, penting bagi Ibu untuk mengenali tanda bahaya kehamilan, seperti pendarahan, muntah-muntah, dan kurang aktifnya gerakan janin. Mengetahui tanda bahaya kehamilan bukan untuk membuat Ibu cemas, melainkan untuk memberdayakan Ibu dengan pengetahuan yang dapat menyelamatkan.
Dengan mengetahuinya, Ibu dapat mengenali indikasi masalah kesehatan dan segera mencari bantuan medis yang diperlukan. Jika ada sesuai yang terasa tidak beres, alangkah lebih baik untuk segera mencari bantuan profesional daripada menunda.
Trimester pertama adalah masa penting bagi perkembangan janin. Meski beberapa ketidaknyamanan, seperti mual dan kelelahan adalah hal normal, ada beberapa gejala yang bisa menjadi bendera merah. Untuk membedakannya dengan keluhan umum, Ibu bisa membaca informasinya di sini: Keluhan Saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya. Ibu, mari ketahui gejala yang perlu diwaspadai pada trimester pertama berikut.
Pendarahan saat kehamilan, terutama di trimester pertama, bisa sangat menakutkan. Meskipun bercak darah ringan atau flek bisa jadi normal, terutama saat implantasi, pendarahan yang lebih banyak dan disertai rasa sakit perlu diwaspadai.
Pendarahan yang berat seperti menstruasi atau pendarahan yang disertai gumpalan darah bisa menjadi tanda dari keguguran atau kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana janin tumbuh di luar rahim dan merupakan kondisi darurat medis.
Morning sickness adalah hal yang umum. Namun, jika mual dan muntah menjadi sangat parah hingga Ibu tidak bisa makan atau minum apapun, kondisi ini dikenal sebagai hyperemesis gravidarum. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan yang signifikan.
Ibu, kram perut bisa menjadi salah satu tanda bahaya kehamilan yang perlu diperhatikan. Namun, kram ringan adalah kondisi yang normal karena rahim yang meranggang.
Tapi, jika Ibu mengalami kram yang terasa tajam, terus-menerus, atau sangat nyeri di satu sisi perut, terutama jika disertai pendarahan, itu bisa jadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik.
Pada trimester kedua dan ketiga, risiko kehamilan ektopik sudah berlalu. Namun, muncul kekhawatiran baru yang berhubungan dengan pertumbuhan janin dan kondisi kesehatan Ibu. Setelah usia kehamilan 20 minggu, Ibu akan mulai merasakan gerakan bayi. Seiring waktu, gerakan ini akan semakin sering dan teratur.
Jika Ibu menyadari bahwa gerakan bayi tiba-tiba berkurang atau berhenti sama sekali, segera hubungi dokter. Penurunan gerakan bisa menjadi pertanda bahwa janin tidak mendapatkan oksigen atau nutrisi yang cukup.
Sakit kepala ringan sesekali adalah hal yang biasa dan normal. Namun, sakit kepala parah yang tidak hiang, terutama jika disertai pandangan kabur, bintik-bintik di mata, atau sensitivitas terhadap cahaya, bisa menjadi gejala preeklamsia. Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ.
Ibu, demam tinggi, terutama jika disertai nyeri otot atau gejala seperti flu, dapat menandakan infeksi. Beberapa infeksi dapat membahayakan kehamilan jika tidak segera diobati. Jadi, penting untuk segera mencari tahu penyebab demam tersebut. Selain infeksi, ada beberapa kondisi medis lain yang perlu diwaspadai, baca selengkapnya di sini: Berbagai Penyakit yang Dapat Membahayakan Kehamilan.
Pembengkakan ringan pada kaki dan tangan sering terjadi selama kehamilan. Namun, jika Ibu mengalami pembengkakan yang tiba-tiba dan parah pada wajah, tangan, atau kaki, itu bisa menjadi gejala preeklamsia. Kondisi ini memerlukan pemeriksaan tekanan darah dan tes protein dalam urin.
Nyeri, rasa terbakar, atau kesulitan saat buang air kecil bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih (ISK). Jika tidak diobati, ISK dapat menyebabkan infeksi ginjal dan memicu persalinan prematur.
Ibu, ada beberapa kondisi yang harus segera ditangani dengan cepat, jangan tunda untuk pergi ke rumah sakit untuk menghindari bahaya yang lain.
Pendarahan berat pada trimester kedua atau ketiga bisa menjadi tanda dari masalah pada plasenta. Ini bisa jadi solusio plasenta, di mana plasenta terlepas dari dinding rahim, atau plasenta previa, di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim. Keduanya, merupakan kondisi yang sangat serius dan memerlukan intervensi medis sesegera mungkin.
Jika Ibu mengalami kebocoran cairan dari vagina, baik dalam bentuk tetesan atau semburan, ini bisa menjadi tanda pecah ketuban. Jika terjadi sebelum 37 minggu usia kehamilan, kondisi ini dikenal sebagai ketuban pecah dini. Segera pergi ke rumah sakit karena calon Buah Hati berisiko terkena infeksi dan persalinan akan segera dimulai.
Kontraksi adalah hal yang normal menjelang persalinan. Namun, jika Ibu mengalami kontraksi yang teratur dan sering (setiap 10 menit atau lebih) sebelum minggu ke-37 kehamilan, ini bisa menjadi tanda persalinan prematur.
Rasa nyeri yang intens dan terus-menerus di perut bagian atas, terutama di bawah tulang rusuk, bisa menjadi gejala preeklamsia yang sudah parah. Rasa sakit ini juga bisa disertai mual, muntah, dan sakit kepala.
Meskipun daftar tanda bahaya kehamilan ini mungkin terlihat menakutkan, tujuannya adalah untuk membuat Ibu lebih proaktif dalam menjaga kehamilan. Lebih baik berjaga-jaga daripada mengabaikan. Sebagai panduan ringkas, Ibu juga bisa menyimak daftarnya di sini: Waspadai 9 Tanda Bahaya Kehamilan Berikut Ini. Ibu, segera hubungi dokter atau pergi ke instalasi gawat darurat terdekat jika mengalami salah satu dari gejala berikut:
Dengan mengenali dan menanggapi tanda bahaya kehamilan ini dengan cepat, Ibu memberikan kesempatan terbaik bagi calon Buah Hati untuk mendapatkan penanganan yang diperlukan dan memastikan kehamilan yang sehat. Memiliki kehamilan yang sehat dan optimal dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang kondisi kandungan dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ibu, mengonsumsi asupan nutrisi tambahan adalah upaya yang wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan kandungan. Rutin mengonsumsi susu kehamilan dapat mengoptimalkan pertumbuhan organ tubuh dan perkembangan otak calon Buah Hati. PRENAGEN mommy bisa jadi solusi terbaik untuk menemani masa kehamilan Ibu, karena mengandung protein lengkap, seperti DHA-omega 3, vitamin, kalsium, dan zinc untuk menjaga kesehatan Ibu dan janin. Ketahui aturan minum susu PRENAGEN mommy di Aturan Minum Susu PRENAGEN mommy untuk Ibu Hamil.