Gejala & Solusi

Bahaya Rhesus Negatif pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Bahaya Rhesus Negatif pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Setiap calon Ibu tentu berharap masa mengandung berjalan lancar tanpa hambatan yang mengganggu kesehatan. Ada faktor yang sering terabaikan, tetapi bisa memberi dampak besar bagi Ibu maupun janin, yaitu rhesus negatif. Pemeriksaan sejak trimester awal sangat membantu untuk mengetahui perbedaan rhesus lebih dini. Kesadaran ini memberi peluang lebih besar bagi Ibu menjalani kehamilan yang aman dan terkendali.

Saat seorang Ibu memiliki rhesus negatif, risiko bisa muncul bila janin mewarisi rhesus positif dari Ayah. Tubuh dapat menganggap sel darah janin sebagai zat asing dan mulai membentuk antibodi yang berbahaya. Reaksi ini berpotensi menimbulkan gangguan pada perkembangan janin bila tidak ditangani segera. Maka dari itu, pemantauan medis yang tepat membantu mengendalikan kondisi ini sehingga kesehatan Ibu maupun janin tetap terjaga.

Apa itu Rhesus Negatif pada Ibu Hamil?

Rhesus negatif adalah kondisi ketika sel darah merah tidak memiliki antigen rhesus D di permukaannya. Pada Ibu hamil, hal ini patut diperhatikan karena dapat memicu reaksi tubuh terhadap darah buah hati yang berbeda rhesus. Bila tidak diawasi, perbedaan tersebut bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Pemahaman sejak awal akan membantu menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.

Golongan darah manusia terdiri dari A, B, AB, dan O, lalu dibedakan lagi menjadi rhesus positif maupun negatif. Perbedaan keduanya terletak pada ada tidaknya antigen rhesus D. Bila antigen hadir maka disebut rhesus positif, sedangkan bila tidak ada maka disebut rhesus negatif. Faktor ini diturunkan melalui gen dari orang tua.

Kesadaran mengenai rhesus negatif tidak sekadar mengetahui jenis golongan darah semata. Ibu hamil juga perlu memahami bagaimana kondisi ini bisa berpengaruh pada kehamilan. Pengetahuan yang cukup akan memudahkan kerja sama dengan tenaga medis. Upaya tersebut dapat menjaga kesehatan sekaligus mendukung perkembangan buah hati tetap optimal.

Ciri-ciri Ibu Hamil dengan Rhesus Negatif

Ibu hamil dengan rhesus negatif tidak menunjukkan gejala fisik yang bisa langsung terlihat. Tidak ada perubahan pada warna kulit, bentuk tubuh, maupun kondisi luar lain yang membedakan dengan rhesus positif. Satu-satunya ciri yang dapat memastikan kondisi ini hanyalah hasil pemeriksaan laboratorium. Artinya, rhesus negatif tidak bisa ditebak dari penampilan semata.

Tes darah berperan besar dalam mendeteksi rhesus sejak awal kehamilan. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada kunjungan antenatal pertama bersamaan dengan penentuan golongan darah. Dari hasil tersebut, dokter dapat mengetahui apakah rhesus Ibu negatif atau positif. Informasi ini menjadi dasar untuk menentukan pemantauan lebih lanjut selama masa kehamilan.

Beberapa situasi tertentu perlu mendapat perhatian khusus jika Ibu memiliki rhesus negatif. Misalnya, saat menjalani transfusi darah, hamil anak kedua, atau setelah mengalami keguguran. Pada kondisi tersebut, ada risiko darah Ibu bercampur dengan darah janin yang berbeda rhesus sehingga antibodi terbentuk. Pemantauan ketat dari tenaga medis sangat dIbutuhkan untuk mencegah dampak yang bisa membahayakan janin.

Bahaya Rhesus Negatif bagi Ibu Hamil

Jika kondisi rhesus negatif tidak ditangani sejak awal, bahaya serius bisa muncul selama kehamilan. Reaksi tubuh terhadap perbedaan rhesus dengan janin dapat mengganggu perkembangan calon buah hati. Oleh sebab itu, penanganan medis tepat waktu menjadi kunci untuk menghindari risiko ini.

Penyakit Hemolitik pada Janin (HDN)

Penyakit hemolitik pada janin atau HDN adalah kondisi serius yang dapat muncul akibat ketidaksesuaian rhesus antara Ibu dan janin. Masalah ini terjadi saat Ibu memiliki rhesus negatif, sementara janin mewarisi rhesus positif dari Ayah. Perbedaan ini membuat tubuh mengenali sel darah merah janin sebagai sesuatu yang asing. Akibatnya, sistem imun bisa bereaksi dan menimbulkan gangguan pada janin.

Antibodi yang terbentuk dalam tubuh Ibu dapat menyerang sel darah merah janin. Sel darah merah yang hancur akan menimbulkan anemia berat, karena pasokan oksigen ke jaringan janin menjadi sangat terbatas. Kondisi ini membuat janin lebih rentan mengalami gangguan tumbuh kembang sejak dalam kandungan. Jika tidak dikendalikan, dampaknya bisa semakin berbahaya.

Dalam kasus yang lebih parah, HDN bisa menyebabkan janin mengalami kerusakan organ hingga kematian di dalam kandungan. Risiko ini meningkat bila antibodi terus menyerang tanpa ada perlindungan medis. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian suntikan anti-D pada waktu yang tepat. Langkah ini membantu menghentikan terbentuknya antibodi sejak awal kehamilan.

Anemia pada Janin

Konflik rhesus yang tidak tertangani juga dapat memicu anemia pada janin. Dalam kondisi ini, tubuh janin kekurangan sel darah merah sehat untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan. Kekurangan oksigen membuat organ vital tidak berkembang sebagaimana mestinya. Pertumbuhan janin pun bisa terhambat sejak usia kandungan masih dini.

Efek dari anemia tidak hanya terbatas pada gangguan pertumbuhan fisik saja. Perkembangan otak dan sistem saraf janin juga bisa terpengaruh oleh kurangnya pasokan oksigen. Bila kondisi ini berlangsung lama, risiko komplikasi semakin besar. Janin menjadi lebih lemah dan berisiko menghadapi masalah serius saat lahir nanti.

Anemia yang dibiarkan berlanjut dapat memperburuk kesehatan janin hingga tahap kritis. Detak jantung janin bisa meningkat sebagai usaha tubuh untuk menyalurkan oksigen lebih banyak. Namun, bila tidak ada intervensi medis, janin berisiko tidak mampu bertahan. Oleh karena itu, pemantauan rutin sangat dIbutuhkan agar kondisi tetap terkontrol.

Komplikasi pada Persalinan

Risiko dari rhesus negatif tidak hanya mempengaruhi masa kehamilan, tetapi juga dapat berlanjut saat persalinan berlangsung. Proses kelahiran meningkatkan kemungkinan darah Ibu bercampur dengan darah janin, terutama bila terjadi perdarahan. Kondisi ini membuat tubuh lebih mudah membentuk antibodi terhadap rhesus positif. Akibatnya, komplikasi serius bisa muncul setelah proses persalinan selesai.

Ibu yang tidak terlindungi suntikan anti-D berisiko mengalami perdarahan lebih banyak dan pemulihan yang lebih lama. Antibodi yang sudah terbentuk juga dapat memicu reaksi imun yang memperberat kondisi tubuh pasca-melahirkan. Daya tahan tubuh yang rendah dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Sementara itu, pembentukan antibodi juga dapat berdampak, meningkatkan risiko komplikasi berulang pada kehamilan mendatang.

Cara Menangani Ibu Hamil dengan Rhesus Negatif

Penanganan Ibu hamil dengan kasus rhesus negatif dilakukan melalui pemberian suntikan anti-D. Umumnya suntikan diberikan pada usia kehamilan sekitar 28 minggu dan dapat diulang pada minggu ke-34 bila dIbutuhkan. Setelah melahirkan, suntikan juga diberikan kembali supaya tubuh tidak membentuk antibodi yang berisiko pada kehamilan berikutnya. Suntikan ini terbukti efektif mencegah terbentuknya reaksi imun yang membahayakan janin.

Selain anti-D, pemantauan rutin tetap menjadi bagian penting dari perawatan. Pemeriksaan darah secara berkala membantu mendeteksi apakah antibodi sudah terbentuk atau belum sepanjang kehamilan. Tes biasanya dilakukan pada kunjungan antenatal awal dan dapat diulang bila terjadi perdarahan atau tindakan medis tertentu. Hasil pemeriksaan tersebut menjadi dasar bagi dokter dalam menentukan penanganan berikutnya.

Nutrisi juga berperan besar dalam menjaga kondisi Ibu hamil dengan rhesus negatif. Asam folat, zat besi, kalsium, vitamin D, serta PROTEIN diperlukan untuk memperkuat daya tahan tubuh sekaligus mendukung perkembangan janin. Keseimbangan nutrisi yang optimal akan membantu menurunkan risiko komplikasi dan menjaga pertumbuhan janin tetap sehat. Dengan mengontrol pola makan, kehamilan akan lebih terkendali hingga waktu persalinan.

Pemenuhan nutrisi selama kehamilan tidak bisa hanya mengandalkan real food saja. Susu hamil dapat menjadi pilihan tambahan yang efektif untuk menjaga pertumbuhan janin. Susu ini diformulasikan khusus agar kebutuhan nutrisi tetap seimbang, dengan kandungan yang dirancang sesuai perubahan tubuh dan kebutuhan janin, membuat asupan harian menjadi lebih terkontrol.

Susu Ibu hamil biasanya diperkaya PROTEIN, vitamin, dan mineral yang membantu memenuhi kebutuhan gizi harian. Kandungan asam folat, zat besi, dan DHA di dalamnya mendukung pembentukan otak serta saraf janin sekaligus menjaga kesehatan Ibu. 

Setiap tahap kehamilan punya kebutuhan berbeda, sehingga pemilihan susu sebaiknya tidak sembarangan. Kalau masih bingung memilih, Ibu bisa lihat rekomendasinya langsung di halaman: 2 Susu Ibu Hamil yang Bagus untuk Perkembangan Buah Hati.

Referensi:

  • NCT. Rhesus negative blood and pregnancy: what you need to know. Diakses 1 Oktober 2025. https://www.nct.org.uk/information/pregnancy/body-pregnancy/rhesus-negative-blood-and-pregnancy-what-you-need-know 
  • NHS. Rhesus D (RhD) negative blood type: care in pregnancy and after birth. Diakses 1 Oktober 2025. https://www.cuh.nhs.uk/patient-information/-guidance-on-the-use-of-routine-antenatal-anti-d-prophylaxis-raadp-and-postnatal-care-for-rhd-negative-women/ 
  • My Doctor. Rhesus-negative blood and pregnancy. Diakses 1 Oktober 2025. https://mydr.com.au/babies-pregnancy/rhesus-negative-blood-and-pregnancy/#:~:text=How%20do%20you%20know%20if,not%20formed%20in%20your%20blood.

Artikel Terbaru Lainnya

Masa Kehamilan
Bahaya Rhesus Negatif pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Temukan informasi penting terkait ciri-ciri, bahaya, dan cara penanganani rhesus negatif pada ibu hamil di sini.
Masa Kehamilan
Gerakan Janin Usia 3 Bulan dan Tanda Perkembangannya
Pelajari cara merasakan gerakan janin di usia 3 bulan dan tanda-tanda janin tidak berkembang. Cari tahu lebih lanjut di sini.
Masa Kehamilan
Susu PRENAGEN untuk Menambah Berat Badan Janin
PRENAGEN mommy mengandung PROTEIN, lemak baik, dan karbohidrat untuk membantu menambah berat badan janin dengan sehat dan optimal.
Masa Kehamilan
Manfaat Buah Nangka untuk Ibu Hamil dan Tumbuh Kembang Janin
Manfaat buah nangka untuk ibu hamil memang banyak, tapi bolehkah dikonsumsi? Simak jawabannya serta hal yang harus di perhatikan agar tetap aman bagi janin.
Masa Kehamilan
Kolestasis Kehamilan, Gangguan Hati yang Membuat Gatal Parah
Kolestasis kehamilan menyebabkan gatal parah dan dapat memengaruhi janin. Temukan cara penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Masa Kehamilan
Contoh Pemanis Buatan yang Diam-Diam Bisa Mengganggu Kehamilan
Sakarin dan siklamat termasuk contoh pemanis buatan yang sebaiknya dihindari ibu hamil agar gula darah tetap stabil. Cari tahu alasannya di sini.

PRENAGEN Club, untuk Moms!

Dengan menjadi member, Moms akan mendapatkan beragam keuntungan seperti program pengumpulan poin berhadiah, promo dan kegiatan menarik, serta bergabung dalam forum diskusi. Ayo bergabung bersama PRENAGEN Club dan nikmati setiap manfaatnya untuk mendukung perjalanan kehamilan dan peran Moms sebagai orang tua.
PRENAGEN