Perjalanan kehamilan adalah masa yang penuh dengan harapan, keajaiban, dan juga pertanyaan. Saat memasuki fase ini, mungkin Ibu akan menerima berbagai nasihat dari orang terdekat, mulai dari orang tua, tetangga, hingga teman. Banyak di antaranya adalah nasihat tulus yang bertujuan baik, namun tidak sedikit juga yang berwujud mitos ibu hamil yang diturunkan dari generasi ke generasi. Percaya atau tidak, mitos-mitos ini seringkali menimbulkan kebingungan dan bahkan kekhawatiran.
Menghadapi mitos kehamilan dengan bijak bukan berarti menolak nasihat dari orang yang lebih tua, melainkan memilih untuk mencari tahu fakta di balik kepercayaan tersebut. Dengan pemahaman yang tepat, Ibu akan merasa lebih tenang dan dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan informasi yang valid, bukan sekadar cerita turun-temurun.
Baca Juga: Benarkah Air Es Mempercepat Perkembangan Janin?
Apabila membicarakan mengenai mitos kehamilan, ada banyak sekali tentunya informasi yang dapat Ibu peroleh. Ada beberapa mitos populer di kalangan masyarakat mengenai kehamilan. Untuk mengetahui lebih banyak kepercayaan yang beredar, simak daftarnya di sini: Mitos Ibu Hamil yang Masih Dipercaya Banyak Orang. Mari ketahui fakta dan mitosnya berikut ini, Bu.
Salah satu mitos paling populer yang mungkin sering terdengar adalah bahwa bentuk perut Ibu hamil bisa menjadi penentu jenis kelamin bayi. Jika perut terlihat membulat ke depan, konon itu tanda Ibu mengandung bayi laki-laki. Sebaliknya, jika perut terlihat melebar ke samping, dipercaya bahwa Ibu akan memiliki anak perempuan. Mitos ini telah ada selama bertahun-tahun, bahkan sering menjadi bahan tebak-tebakan di kalangan keluarga besar.
Pada kenyataannya, tidak ada dasar ilmiah yang mendukung anggapan ini. Bentuk perut Ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak berhubungan sama sekali dengan jenis kelamin janin. Faktor-faktor tersebut meliputi tinggi badan dan bentuk tubuh alami, elastisitas otot perut, jumlah cairan ketuban di dalam rahim, posisi janin di dalam perut, dan bahkan riwayat kehamilan sebelumnya.
Sebagai contoh, Ibu yang memiliki postur tubuh tinggi dengan panggul yang lebar cenderung akan memiliki perut yang terlihat lebih rata, karena janin memiliki ruang lebih untuk bergerak ke samping. Berbeda dengan Ibu yang memiliki postur tubuh lebih mungil atau kehamilan pertama, di mana otot perutnya masih kencang, sehingga perutnya akan terlihat lebih menonjol ke depan. Jadi, jika Ibu ingin tahu jenis kelamin si kecil secara akurat, cara terbaik adalah melalui pemeriksaan medis seperti USG.
Ungkapan "makan untuk dua orang" adalah salah satu mitos yang paling sering didengar. Banyak yang meyakini bahwa ibu hamil harus mengonsumsi porsi makanan dua kali lipat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi diri sendiri dan janin.
Anggapan ini tidaklah tepat. Yang dibutuhkan oleh ibu hamil bukanlah kuantitas, melainkan kualitas nutrisi. Asupan kalori memang perlu ditingkatkan, namun tidak sampai dua kali lipat. Selama trimester pertama, ibu hamil hanya membutuhkan tambahan sekitar 150 kalori per hari. Jumlah ini setara dengan satu buah pisang atau segelas susu.
Baru di trimester kedua dan ketiga, kebutuhan kalori harian meningkat menjadi sekitar 300-500 kalori tambahan. Mengonsumsi makanan secara berlebihan justru dapat meningkatkan risiko obesitas pada Ibu, diabetes gestasional, dan membuat bayi terlahir dengan berat badan berlebih yang bisa menyulitkan proses persalinan. Jadi, fokuslah pada makanan yang kaya nutrisi, seperti sayuran hijau, buah-buahan, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.
Banyak pasangan khawatir jika berhubungan seksual selama kehamilan dapat membahayakan janin atau bahkan menyebabkan keguguran. Mitos ini muncul karena ketakutan akan tekanan fisik yang terjadi saat berhubungan intim.
Secara umum, berhubungan seksual saat hamil adalah aman, selama kehamilan tidak memiliki komplikasi tertentu. Janin dilindungi oleh kantung ketuban dan otot rahim yang kuat, serta lapisan lendir tebal di leher rahim yang berfungsi sebagai pelindung tambahan. Gerakan saat berhubungan seksual tidak akan menyakiti bayi. Namun, ada beberapa kondisi di mana dokter akan menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual, seperti jika Ibu memiliki riwayat keguguran, perdarahan vagina, atau plasenta previa. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi Ibu dan kehamilan aman.
Beberapa orang percaya bahwa memijat perut ibu hamil dapat membantu kelancaran persalinan. Sementara yang lain percaya memijat pergelangan kaki dapat mengurangi bengkak.
Faktanya, memijat perut selama kehamilan, terutama tanpa pengawasan profesional, sangat berisiko. Pijatan yang terlalu kuat dapat memicu kontraksi dini atau bahkan merusak plasenta, sehingga sangat tidak disarankan. Ibu bisa melakukan pijat ringan di area punggung atau kaki untuk meredakan pegal, namun pastikan dilakukan oleh terapis yang memang bersertifikasi untuk pijat ibu hamil. Pijatan yang benar dan dilakukan oleh ahli justru bisa mengurangi ketegangan dan membuat Ibu lebih rileks.
Mitos lain yang begitu kuat di masyarakat adalah larangan mengonsumsi buah-buahan seperti nanas atau durian. Nanas, khususnya, dipercaya dapat menyebabkan keguguran karena kandungan enzim bromelain. Sementara durian, disebut bisa memicu keguguran karena kandungan alkoholnya. Selain buah-buahan tersebut, ada juga mitos tentang makanan pedas. Cari tahu faktanya di sini: Bolehkah Ibu Hamil Makan Pedas? Yuk Cari Tahu, Bu!
Faktanya, anggapan ini sebagian besar adalah mitos. Untuk memicu kontraksi rahim, Ibu perlu mengonsumsi nanas dalam jumlah yang sangat besar, jauh lebih banyak dari porsi normal yang bisa dikonsumsi. Kandungan bromelain pada nanas utuh dalam jumlah wajar tidak cukup kuat untuk menimbulkan efek tersebut.
Nanas justru kaya akan vitamin C dan serat. Begitu pula dengan durian. Meskipun mengandung sedikit alkohol, jumlahnya sangat kecil dan tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam porsi sedang. Namun, bagi Ibu yang memiliki riwayat diabetes gestasional atau berat badan berlebih, sebaiknya batasi konsumsi durian karena kandungan gulanya yang sangat tinggi. Untuk informasi yang lebih valid mengenai pantangan makanan, baca selengkapnya di sini: Jenis Makanan Yang Bisa Menyebabkan Keguguran.
Dengan banyaknya informasi yang beredar, baik yang valid maupun tidak, bersikap kritis dan cerdas adalah kunci. Ibu, pastikan untuk mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya, seperti dokter kandungan atau bidan. Mendiskusikan setiap kekhawatiran dengan profesional medis tidak hanya akan memberikan ketenangan pikiran, tetapi juga membantu mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan Ibu dan calon buah hati. Ingatlah, kehamilan adalah perjalanan unik yang harus Ibu nikmati dengan penuh keyakinan dan kebahagiaan.
Untuk mendukung kesehatan kandungan selama masa persiapan hamil, PRENAGEN esensis adalah teman terbaik untuk menemani perjalanan Ibu. PRENAGEN esensis adalah susu persiapan kehamilan yang mengandung zinc dan rendah lemak untuk menjaga sistem reproduksi agar berfungsi dengan baik. Tinggalkan semua mitos ibu hamil itu dan mulai hidup sehat demi calon buah hati.