Waspadai Gejala dan Bahaya Muntah Kuning

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Waspadai Gejala dan Bahaya Muntah Kuning

Muntah merupakan hal yang wajar, namun yang berbahaya adalah ketika muntah berwarna kuning. Muntah kuning terjadi karena terlambat makan dalam waktu yang cukup lama, usus kecil atau usus besar tersumbat, dan adanya peradangan pada dinding lambung dan saluran empedu pasca operasi. Selain itu, muntah kuning juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi lainnya seperti hamil, Cyclic Vomiting Syndrome (CVS) dan radang usus buntu. Simak penjelasannya di sini yuk.

Penyebab Muntah Kuning

Ada beberapa kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkan seseorang mengalami muntah berwarna kuning. Penyebab tersebut antara lain:

1. Refluks Empedu

Salah satu penyebab paling umum muntah kuning saat hamil maupun kondisi lainnya adalah adanya refluks empedu. Empedu sendiri merupakan cairan berwarna kuning kehijauan yang diproduksi di hati, kemudian disimpan pada kantong empedu. Dalam kondisi normal, cairan empedu biasanya akan dikeluarkan melalui usus untuk membantu proses pencernaan dalam tubuh.

Akan tetapi dalam beberapa kasus, cairan empedu bisa masuk kembali ke dalam lambung dan kerongkongan, kemudian dimuntahkan bersama isi lambung. Hal ini bisa saja terjadi jika seseorang terlambat makan dalam waktu yang cukup lama atau mengalami muntah secara terus menerus, sehingga membuat muntah kuning karena isi lambung sudah terkuras habis sebelumnya.

2. Obstruksi Saluran

Obstruksi saluran merupakan kondisi yang terjadi ketika usus kecil atau usus besar tersumbat sehingga menyebabkan penumpukan cairan dan makanan dalam usus. Kondisi ini menyebabkan tekanan di dalam saluran pencernaan menjadi meningkat dan memicu cairan atau makanan yang menumpuk kembali naik ke kerongkongan, sehingga terjadilah muntah kuning pada bayi maupun orang dewasa.

3. Riwayat Operasi

Riwayat operasi lambung dan saluran empedu juga bisa menjadi penyebab muntah berwarna kuning. Muntah kuning ini bisa disebabkan oleh adanya peradangan pada dinding lambung dan saluran empedu pasca operasi. Untuk menghindari kondisi ini, biasanya dokter akan memberikan obat anti peradangan kepada pasien pasca operasi lambung atau saluran empedu.

4. Kehamilan

Ibu hamil yang baru memasuki trimester pertama biasanya akan mengalami morning sickness yang menyebabkan rasa mual dan muntah di awal masa kehamilan. Jika frekuensi muntah dialami ibu hamil terlalu sering, isi lambung akan terkuras sehingga yang dikeluarkan adalah muntah kuning berisi cairan empedu.

5. Radang Usus Buntu

Gangguan kesehatan radang usus buntu biasanya terjadi dengan gejala berupa muntah berwarna kuning yang disertai nyeri perut hebat. Kondisi ini bisa terjadi karena pola makan yang kurang baik sehingga membuat usus mengalami peradangan. Radang usus buntu dapat terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi ini cukup berbahaya sehingga perlu penanganan khusus oleh dokter.

6. Cyclic Vomiting Syndrome

Cyclic Vomiting Syndrome (CVS) atau sindrom muntah berulang merupakan gangguan kesehatan yang membuat penderita merasa mual dan muntah secara mendadak. Muntah yang dialami oleh penderita CVS ini bisa semakin parah sehingga membuat sulit makan. Kondisi ini mirip dengan muntah warna kuning saat hamil, akibat frekuensi muntah yang berulang dalam waktu lama.

Penyebab terjadinya CVS ini belum diketahui secara pasti, namun lebih sering terjadi pada anak-anak. Sindrom muntah berulang ini juga bisa kambuh karena beberapa faktor seperti alergi, pilek, gangguan cemas, radang sinus, kelelahan dan cuaca panas.

Selain beberapa penyebab di atas, muntah kuning juga bisa terjadi karena sebab lain, misalnya saja keracunan makanan, gastroenteritis, konsumsi minuman beralkohol secara berlebih, penyakit asam lambung dan tukak lambung.

Cara Mengatasi Muntah Kuning

Cara penanganan muntah berwarna kuning tergantung dari penyebabnya. Sebelum memberikan pengobatan, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab muntah kuning pada anak maupun ibu hamil. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan seperti foto rontgen, endoskopi, tes darah dan urine, ERCP serta pemeriksaan asam lambung.

Setelah hasil pemeriksaan diperoleh, barulah dilakukan tindakan penanganan sesuai dengan penyebabnya. Berikut beberapa jenis penanganan yang umum dilakukan pada pasien muntah kuning.

1. Pemberian cairan infus

Penanganan pada pasien yang mengalami muntah berwarna kuning paling umum adalah dengan memberikan cairan infus. Langkah ini biasanya dilakukan jika pasien sudah cukup parah sehingga mengalami dehidrasi. Pada kondisi ini, pasien muntah kuning, baik pada bayi maupun orang dewasa akan lebih baik jika menjalani perawatan di rumah sakit agar kondisinya dapat terkontrol dengan baik.

2. Pemberian obat-obatan

Untuk menghentikan muntah kuning yang sudah parah, dokter biasanya juga akan meresepkan beberapa obat anti muntah, seperti ondansetron. Jika muntah berwarna kuning disebabkan oleh gangguan pada kantung empedu, dokter akan memberikan obat seperti asam ursodeoksikolat dan bile acid sequestrants. Bisa juga ditambahkan obat-obatan penurun asam lambung, misalnya obat penghambat pompa proton jika muntah disertai dengan penyakit asam lambung.

3. Operasi

Jika muntah berwarna kuning disebabkan oleh adanya radang usus buntu, maka dokter biasanya akan melakukan tindakan operasi. Tindakan operasi dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki gangguan pada empedu atau saluran cerna, serta mengatasi penyumbatan di usus yang menjadi penyebab muntah berwarna kuning.

Pertolongan Pertama Untuk Anak Muntah Kuning

Muntah kuning bisa menjadi berbahaya jika terjadi dalam waktu lama dan tidak ditangani dengan tepat. Oleh sebab itulah, jika mengalami muntah berwarna kuning, ada baiknya ibu segera mencari pertolongan pertama. Hal ini untuk menghindari kondisi yang lebih parah dan bisa mengancam nyawa penderita.

Pertolongan pertama untuk pasien muntah kuning adalah memberikan minuman elektrolit. Cara ini untuk mencegah tubuh dehidrasi akibat terlalu banyak muntah. Jika gejala muntah kuning pada anak dua tahun sudah tidak terlihat selama delapan jam, ibu bisa memberikan makanan halus secara perlahan. Saat mengalami muntah berwarna kuning, ibu perlu memperhatikan kebersihan anak dan sekitar untuk menghindari bakteri.

Muntah warna kuning bisa terjadi pada siapa saja, akan tetapi lebih sering dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini lebih sering terjadi pada ibu hamil . Frekuensi muntah yang terlalu sering membuat ibu hamil mengalami muntah berwarna kuning akibat cairan empedu yang ikut keluar.

Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, akan tetapi muntah berwarna kuning tetap perlu diwaspadai khususnya jika terjadi pada ibu hamil. Jika kondisi sudah parah, muntah berwarna kuning ini bisa menyebabkan dehidrasi berat yang mengancam nyawa ibu dan janin dalam kandungan. Oleh sebab itulah jika mengalami muntah kuning, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.