Gaya Hidup

Ngidam Saat Hamil, Apakah Harus Selalu Dituruti?

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Ngidam Saat Hamil, Apakah Harus Selalu Dituruti?

Ngidam menjadi fenomena unik sekaligus normal yang dialami Ibu hamil di awal masa kehamilan. Banyak di antara Ibu hamil yang tiba-tiba ingin mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Bahkan tak jarang ingin membeli benda tertentu, bepergian ke suatu tempat, dan meminta para Ayah melakukan sesuatu. Jadi, apa itu ngidam dan penyebabnya? Simak penjelasannya, yuk. 

Apa Itu Ngidam?

Ngidam adalah kondisi yang identik dengan upaya memenuhi semua keinginan Ibu hamil oleh orang-orang di sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan adanya mitos yang beredar di masyarakat, bahwa Ibu ngidam yang tak mendapatkan keinginannya akan membuat Buah Hati sering ngeces saat sudah lahir. Faktanya, ya tidak demikian.

Munculnya ngidam tidak dapat diprediksi, tetapi biasanya terasa pada trimester pertama dan mencapai puncaknya pada trimester kedua masa kehamilan. Namun, tidak menutup kemungkinan ada juga Ibu hamil yang tidak mengalami masa ngidam.

Apa sih Penyebab Ngidam pada Ibu Hamil?

Dalam dunia medis, belum diketahui secara pasti apa penyebab ngidam pada Ibu hamil. Tetapi ada beberapa pendapat atau teori menurut para ahli terkait alasan munculnya ngidam.

1. Adanya Perubahan pada Hormon Tubuh

Sama halnya ketika wanita mengalami PMS sebelum menstruasi datang, Ibu hamil juga mengalami perubahan hormon yang ekstrim dalam tubuh. Meningkatnya kadar hormon kehamilan, seperti hormon progesteron, dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh di bagian organ pencernaan dan produksi air liur. Produksi air liur yang berlebih membuat Ibu hamil sering meludah dan muncul rasa pahit dengan aroma seperti koin logam. Hal inilah yang menyebabkan Ibu hamil ngidam makanan yang asam untuk menetralisir rasa pahitnya.

2. Kekurangan Nutrisi Tertentu

ngidam diimbangi konsumsi makanan sehat

Ketika tubuh kekurangan suatu nutrisi, maka akan muncul keinginan untuk makan makanan tertentu dalam porsi yang banyak. Ini lazim terjadi, mengingat para Ibu membutuhkan gizi yang lebih banyak.

Nah, ketika Ibu menginginkan makanan yang rasanya asam, manis, asin, atau pahit, itu merupakan pertanda bahwa tubuh membutuhkan asupan kalori, vitamin, natrium, glukosa, zat besi, dan nutrisi lainnya. Dengan kata lain, ngidam adalah upaya tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang memang sedang sangat dibutuhkan.

3. Indra Perasa Lebih Peka

Tingginya kadar hormon dalam tubuh selama masa kehamilan membuat indera penciuman dan indera perasa lebih peka atau sensitif. Ini menjadi salah satu penyebab ngidam terjadi pada Ibu hamil. Sebab, para Ibu cenderung berpikir bahwa jenis makanan tertentu lebih enak untuk dikonsumsi dibandingkan makanan yang selama ini disukainya.

Baca Juga: Kenali Pica Syndrome, Saat Ibu Hamil Ngidam yang Tak Lazim

Apakah Ngidam pada Ibu Hamil Harus Selalu Dituruti?

 ngidam saat hamil

Ibu hamil memang mengalami peningkatan kebutuhan nutrisi. Akan tetapi, ngidamnya tidak selalu harus dituruti. Hindari makanan yang terlalu manis, tinggi lemak, dan mengandung soda, karena dapat mengganggu kesehatan dan menaikkan berat badan secara drastis.

Kenaikan berat badan secara drastis saat masa kehamilan akan meningkatkan risiko diabetes gestasional yang berlanjut ke diabetes tipe 2, dan semakin berisiko mengalami preeklampsia, kelahiran prematur, keguguran, bahkan kelainan bawaan dan makrosomia pada Buah Hati. Untuk memahami lebih lanjut, penting bagi Ibu mengetahui perbedaan ngidam dan keinginan selama hamil.

Hindari pula makanan atau minuman yang berbahaya bagi kesehatan Ibu dan Buah Hati. Bahkan, dokter kandungan melarang Ibu hamil mengkonsumsi alkohol, makanan mentah atau dimasak setengah matang, hingga keju dan susu yang tidak dipasteurisasi.

Ngidam adalah hal yang normal dialami setiap Ibu hamil. Namun, Ibu harus bijak dalam memberikan asupan makanan ke dalam tubuh. Pilihlah makanan yang sehat dan bergizi untuk Ibu dan Buah Hati. Selain ngidam, Ibu hamil juga sering mengalami mual-mual yang membuat Ibu merasa kurang nyaman. Untuk mengatasinya, Ibu bisa mengikuti terapi. Untuk lebih jelasnya, baca artikel berikut yuk: Terapi Pengurang Rasa Mual Saat Hamil

Artikel Terbaru Lainnya

Masa Kehamilan
Bahaya Rhesus Negatif pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Temukan informasi penting terkait ciri-ciri, bahaya, dan cara penanganani rhesus negatif pada ibu hamil di sini.
Masa Kehamilan
Gerakan Janin Usia 3 Bulan dan Tanda Perkembangannya
Pelajari cara merasakan gerakan janin di usia 3 bulan dan tanda-tanda janin tidak berkembang. Cari tahu lebih lanjut di sini.
Masa Kehamilan
Susu PRENAGEN untuk Menambah Berat Badan Janin
PRENAGEN mommy mengandung PROTEIN, lemak baik, dan karbohidrat untuk membantu menambah berat badan janin dengan sehat dan optimal.
Masa Kehamilan
Manfaat Buah Nangka untuk Ibu Hamil dan Tumbuh Kembang Janin
Manfaat buah nangka untuk ibu hamil memang banyak, tapi bolehkah dikonsumsi? Simak jawabannya serta hal yang harus di perhatikan agar tetap aman bagi janin.
Masa Kehamilan
Kolestasis Kehamilan, Gangguan Hati yang Membuat Gatal Parah
Kolestasis kehamilan menyebabkan gatal parah dan dapat memengaruhi janin. Temukan cara penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Masa Kehamilan
Contoh Pemanis Buatan yang Diam-Diam Bisa Mengganggu Kehamilan
Sakarin dan siklamat termasuk contoh pemanis buatan yang sebaiknya dihindari ibu hamil agar gula darah tetap stabil. Cari tahu alasannya di sini.

PRENAGEN Club, untuk Moms!

Dengan menjadi member, Moms akan mendapatkan beragam keuntungan seperti program pengumpulan poin berhadiah, promo dan kegiatan menarik, serta bergabung dalam forum diskusi. Ayo bergabung bersama PRENAGEN Club dan nikmati setiap manfaatnya untuk mendukung perjalanan kehamilan dan peran Moms sebagai orang tua.
PRENAGEN