Ingin Melahirkan Sendiri di Rumah? Ketahui Syaratnya Yuk!

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Ingin Melahirkan Sendiri di Rumah? Ketahui Syaratnya Yuk!

Mendekati hari perkiraan lahir, Ibu sudah mulai mempersiapkan dimana mau melakukan persalinan, beberapa juga memilih untuk bersalin di rumah saja. Jika ditanya, apakah bisa melahirkan sendiri di rumah? Sebenarnya sangat disarankan untuk tetap didampingi oleh tenaga medis, ya Bu. Namun jika ibu memenuhi syarat-syaratnya, persalinan mandiri di rumah boleh dilaksanakan. Apa saja syaratnya dan risiko ibu hamil melahirkan sendiri di rumah? Simak penjelasannya dalam artikel berikut, yuk!

Amankah Bila Melahirkan Sendiri di Rumah?

Seringkali masih ada rasa was-was bagi Ibu hamil untuk melahirkan sendiri di rumah. Ada rasa takut dan bingung tentang bagaimana cara yang aman agar Ibu dan bayi bisa selamat dan sehat. Sebetulnya, proses persalinan akan lebih aman jika dilakukan di rumah sakit karena peralatan dan fasilitas di rumah sakit lebih mumpuni. Selain itu, Ibu juga akan didampingi tenaga medis yang siap menemani proses persalinan hingga memberikan tindakan yang tepat sebelum dan sesudah persalinan. 

Namun, untuk melahirkan sendiri di rumah, fasilitas dan perawatan yang didapatkan seringkali dilewatkan. Tidak jarang, Ibu melewatkan faktor higienis dan kebersihan dari tempat melahirkan. Selain itu, tenaga Ibu tentu akan berkurang drastis setelah melahirkan. Sehingga, ditakutkan jika ditangani sendirian, bayi yang lahir tidak ditangani dengan baik. 

Ada baiknya, meskipun Ibu akan melahirkan di rumah, tetap harus ada yang mendampingi, ya Bu. Baik ayah, keluarga, ataupun tenaga medis yang dipanggil ke rumah, sehingga jika ada kondisi darurat, Ibu bisa langsung mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Syarat Melahirkan di Rumah

Kalau Ibu tertarik melakukan persalinan di rumah, pastikan beberapa syarat berikut terpenuhi ya, Bu. Syarat berikut bisa dipersiapkan beberapa minggu sebelum hari perkiraan lahir Ibu tiba.  Tujuannya adalah untuk mengurangi adanya risiko bahaya yang bisa saja terjadi ketika Ibu melahirkan sendiri di rumah dan memastikan bayi dan Ibu selamat selama persalinan.

Konsultasi dengan Dokter Kandungan

Mendekati HPL, Ibu juga bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan terkait rencana melahirkan di rumah. Sampaikan bagaimana ekspektasi Ibu dan coba berdiskusi apakah aman jika Ibu melahirkan sendiri di rumah. Dari kartu pemeriksaan ibu hamil dan rekam medis kondisi Ibu selama mengandung, dokter bisa menilai apakah aman untuk Ibu melahirkan di rumah atau lebih disarankan melakukan persalinan di rumah sakit saja. 

Ibu dan Janin dalam Keadaan Sehat

Sebelum melakukan persalinan, ada baiknya untuk memastikan bagaimana rekam jejak kesehatan Ibu dan bayi selama masa kehamilan. Terlebih bagi Ibu hamil yang baru pertama kali melakukan persalinan. Apakah keduanya dalam keadaan sehat atau perlu penanganan khusus selama persalinan? Jika setelah melakukan konsultasi dan dilakukan pengecekan keduanya dalam keadaan sehat, Ibu bisa melahirkan di rumah.

Ada Bantuan dari Dokter atau Bidan

Pendampingan medis selama masa persalinan adalah hal yang sangat disarankan. Ibu bisa meminta bantuan dari dokter atau bidan terdekat dari rumah untuk mendampingi selama masa persalinan. 

Selama proses berlangsung, tenaga medis tersebut akan melakukan beberapa pengecekan seperti denyut nadi Ibu dan bayi hingga suhu tubuh. Dokter dan bidan juga akan melakukan pengecekan sederhana setelah proses persalinan berlangsung.

Tempat Tinggal Memadai

Jika Ibu hamil melahirkan di rumah, hal yang juga penting untuk diperhatikan adalah area yang akan digunakan untuk melahirkan. Perlu dipastikan bahwa area tersebut harus bersih, ya Bu. Selain itu, ada baiknya juga untuk mempertimbangkan seberapa jauh dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk bisa sampai di rumah sakit terdekat, jika ternyata perlu mendapatkan penanganan medis. 

Sudah Pernah Melahirkan

Jika Ibu pernah melahirkan, kemungkinan rasa takut dan nervous akan sedikit berkurang. Selain itu, Ibu dan Ayah juga punya pengalaman dari persalinan pertama tentang bagaimana tindakan yang harus dilakukan setelahnya. Ketika bayi dan Ibu dalam kondisi sehat, dan dibarengi dengan tempat tinggal memadai, tidak apa jika ibu hamil melahirkan sendiri di rumah.

Persiapan Melahirkan di Rumah

Melahirkan di rumah juga memerlukan persiapan yang matang untuk memastikan keamanan dan kelancaran proses persalinan. Selain memenuhi syarat di atas, beberapa hal berikut bisa dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum hari perkiraan lahir, seperti:

  • Memilih kamar yang bersih, privat, dan nyaman untuk digunakan persalinan.
  • Peralatan steril untuk memotong tali pusar. 
  • Peralatan untuk membersihkan bayi sesaat setelah melahirkan. 
  • Obat-obatan untuk mengatasi komplikasi.
  • Perlengkapan untuk menyusui. 
  • Buatlah rencana persalinan yang berisikan posisi yang diinginkan, teknik pernapasan, dan persiapan untuk menghadapi kondisi darurat. 

Pada saat persalinan, ada baiknya untuk didampingi oleh Ayah dan keluarga untuk memberi dukungan secara mental dan fisik pada Ibu.  

Bahaya Melahirkan Sendiri di Rumah Tanpa Bantuan

Melahirkan sendiri di rumah memang perlu untuk sangat berhati-hati. Terlebih jika Ibu baru pertama kali melahirkan, ada beberapa risiko yang ditakutkan bisa dialami Ibu selama melahirkan. Berikut beberapa bahaya Ibu hamil melahirkan sendiri di rumah yang perlu diwaspadai:

Pendarahan Setelah Melahirkan

Pendarahan setelah melahirkan sebetulnya adalah hal yang normal terjadi pada saat persalinan. Namun, perlu diperhatikan jika volume pendarahannya tidak berangsur membaik dalam 24 jam hingga beberapa minggu kedepan, bisa jadi ini adalah hal yang membahayakan bagi Ibu. 

Pendarahan ini disebut pendarahan abnormal, yang mana penyebabnya juga perlu ditelusuri melalui pengecekan oleh dokter. Segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Gawat Janin

Gawat janin atau fetal distress adalah kondisi di mana janin mengalami kekurangan oksigen. Kondisi ini sebenarnya dapat terjadi selama kehamilan atau persalinan. Namun pada saat persalinan, penyebabnya bisa dikarenakan kontraksi terlalu keras, kontraksi belum pada waktunya, dan detak jantung janin yang tidak terpantau. Jika tidak mendapatkan tindakan lanjutan secepatnya, dikhawatirkan kondisi ini bisa mengancam nyawa bayi. 

Proses Persalinan Panjang

Proses persalinan panjang didefinisikan sebagai persalinan yang berlangsung lebih dari 12 hingga 18 jam. Faktor penyebabnya bisa beragam, seperti kontraksi lemah, adanya kelainan pada posisi janin, hipertensi, atau ketuban pecah dini. Kondisi ini akan cukup melelahkan untuk Ibu, dukungan keluarga dan tenaga medis sangatlah dibutuhkan untuk menjaga agar Ibu tetap rileks dan tenang. 

Agar bisa melangsungkan persalinan di rumah, Ibu hamil tentu harus mempersiapkan beberapa hal terlebih dahulu sehingga bayi yang dilahirkan dan Ibu juga tetap dalam kondisi sehat setelah prosesi berlangsung. Selain itu, ada juga proses menyusui yang akan mulai Ibu lakukan sesaat setelah melahirkan. Karena selama masa kehamilan, produksi ASI Ibu sebetulnya sudah berjalan dan bersiap untuk momen kali ini. Agar proses menyusui untuk pertama kalinya berjalan lancar, yuk pahami manajemen laktasi dalam artikel berikut: Bu Kenali Laktasi untuk Memperlancar Proses Menyusui Yuk.

Referensi : 

  • Alodokter. Perdarahan Pascamelahirkan. Diakses tanggal 14 Februari 2024.
    https://www.alodokter.com/perdarahan-pascamelahirkan.
  • Alodokter. Bumil Bisa Melahirkan di Rumah Bila Sudah Penuhi 5 Hal Ini. Diakses tanggal 14 Februari 2024.
    https://www.alodokter.com/Kamu-Bisa-Melahirkan-Di-Rumah-Bila-Sudah-Penuhi-5-Hal-Ini.
  • Mayo Clinic. Labor and delivery, postpartum care. Diakses tanggal 14 Februari 2024.
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/home-birth/art-20046878.
  • Healthline. Home Birth: What You Need to Know. Diakses tanggal 14 Februari 2024.
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/home-birth-vs-hospital-birth.