Cara Menghilangkan Keputihan pada Saat Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Menghilangkan Keputihan pada Saat Hamil

Banyak ibu yang meminta dokter memberikan obat karena lebih sering mengalami keputihan sejak hamil. Padahal, jika hal ini juga terjadi pada Ibu, masih ada cara mengatasi keputihan secara alami yang dapat Ibu lakukan, misalnya minum yoghurt. Sebab, yoghurt mengandung probiotik yang dapat melawan kuman penyebab keputihan.

Selain itu, ada beberapa langkah lainnya yang dapat Ibu ambil untuk mengatasinya. Yuk, cari tahu di sini bagaimana mengatasi keputihan yang terjadi saat hamil.

Cara Menghilangkan Keputihan Saat Hamil

Untuk menghilangkan keputihan, Ibu dapat memperbaiki pola makan, kebiasaan berpakaian, dan praktik kebersihan yang Ibu lakukan.

Konsumsi Yoghurt

Yoghurt dapat membantu mengurangi keputihan karena kandungannya yang kaya akan probiotik. Probiotik ini akan mampu menjaga keseimbangan flora bakteri alami di vagina, serta mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur berlebih yang dapat menyebabkan keputihan. 

Untuk menghindari penambahan berat badan berlebihan akibat konsumsi yoghurt, Ibu dapat memilih yoghurt rendah lemak.

Konsumsi Air Putih yang Cukup

Selama kehamilan, Ibu perlu selalu menjaga supaya tubuh Ibu cukup cairan dengan minum air putih, karena dehidrasi juga dapat memicu keputihan. Ibu yang sedang hamil sering kali mengeluarkan lebih banyak keringat, sehingga meningkatkan risiko kehilangan cairan ini.

Kurangi Konsumsi Makanan Tidak Sehat

Makanan yang tidak sehat, seperti makanan olahan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan garam, dapat mengganggu keseimbangan flora bakteri di vagina, sehingga menyebabkan keputihan. Zat-zat ini juga dapat mempengaruhi kesehatan Ibu jika kadarnya berlebihan, karena akan mengganggu metabolisme Ibu. 

Menghindari Celana Dalam yang Terlalu Ketat

Memperbaiki cara berpakaian juga akan membantu menghilangkan keputihan, terutama memilih celana dalam yang tepat. Celana dalam yang terlalu ketat dapat meningkatkan kelembapan dan mendorong pertumbuhan bakteri, sehingga memudahkan Ibu mengalami keputihan.

Selama hamil, Ibu lebih baik mengenakan celana dalam yang longgar, sebab kelonggaran ini akan membuat vagina tetap kering dan tidak akan terjadi keputihan. Agar vagina Ibu selalu bersih, Ibu perlu mengganti celana dalam minimal dua kali sehari untuk menjaga vagina tetap kering.

Sangat baik sekali jika Ibu memilih celana dalam yang berbahan katun. Sebab, bahan ini mudah menyerap keringat, sehingga tidak akan ada keringat berlebihan yang dapat menjadi tempat bakteri untuk tumbuh subur.

Membersihkan Diri Sendiri

Saat membersihkan vagina, hindari tindakan douching, karena tindakan ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami sehingga menyebabkan keputihan. Sebaiknya gunakan sabun yang dirancang untuk kulit sensitif dan hindari pewangi yang dapat mengiritasi area vagina. Bersihkan dari depan ke belakang dan segera keringkan vagina untuk mencegah kelembapan.

Penyebab Keputihan

Memahami penyebab keputihan dapat membantu Ibu menanganinya dengan lebih efektif. Meskipun keputihan merupakan hal yang normal selama kehamilan karena perubahan hormonal, namun kondisi ini dapat berubah menjadi keputihan abnormal jika ternyata diperparah oleh infeksi.

Infeksi Bakteri dan Jamur

Infeksi penyebab keputihan yang ditimbulkan oleh bakteri atau jamur Candida albicans ini terjadi ketika vagina terlalu lembab. Jamur ini lebih mudah tumbuh jika Ibu menderita diabetes atau mengonsumsi antibiotik berlebihan. 

Gejalanya sendiri berupa keluarnya cairan kental, berbau busuk, dan terasa gatal, terkadang disertai nyeri saat buang air kecil atau berhubungan badan. Infeksi ini perlu diobati, karena infeksi yang berkepanjangan dapat mengganggu pertumbuhan bayi dan menyebabkan kelahiran prematur.

Infeksi Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis merupakan mikroba berjenis protozoa yang juga dapat menyebabkan keputihan. Mikroba ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. 

Infeksi oleh protozoa ini sering kali menyebabkan keluarnya cairan kental berwarna kuning kehijauan, gatal, dan rasa terbakar. Di samping itu, kadang-kadang terjadi pendarahan setelah berhubungan intim, yang disebabkan peradangan di sekitar leher rahim sebagai reaksi tubuh terhadap mikroba tersebut.

Untuk mencegah infeksi dan mengatasi keputihan, jaga pola makan yang sehat dan cegah kelembapan pada area vagina. Nutrisi tertentu penting untuk menjaga kesehatan selama kehamilan. Temukan lebih lanjut mengenai nutrisi tersebut di artikel ini: Makanan Sehat yang Direkomendasikan untuk Ibu Hamil.

Referensi:

  • EMC Healthcare. Having Vaginal Discharge during Pregnancy? Here's How to Deal With It. (Diakses pada 28 Juni 2024). https://www.emc.id/en/care-plus/having-vaginal-discharge-during-pregnancy-heres-how-to-deal-with-it.
  • What to Expect. Vaginal Discharge During Pregnancy (Leukorrhea). (Diakses pada 28 Juni 2024). https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/vaginal-discharge.aspx.