10 Tanda Bayi Kekurangan Asi yang Wajib Diketahui Bunda

Ditulis oleh: Amicis

10 Tanda Bayi Kekurangan Asi yang Wajib Diketahui Bunda

ASI merupakan makanan utama bagi bayi baru lahir hingga bayi berusia 6 bulan. ASI berisi nutrisi penting yang dibutuhkan oleh bayi di awal kelahirannya. Selama masih ASI eksklusif, bayi hanya diperbolehkan untuk mengkonsumsi ASI saja, tanpa tambahan makanan atau minuman apapun.

Baca Juga: Apa yang Perlu Dikonsumsi Agar ASI Berkualitas?

Hal inilah yang terkadang membuat Ibu bingung dan bertanya-tanya, apakah bayi kekurangan ASI atau tidak. Pasalnya, tidak semua ibu mengetahui tanda kecukupan ASI pada bayi. Ketika bayi lapar dan diabaikan, dapat membuat bayi rewel dan tidak bertenaga. Selain itu, resiko dehidrasi juga bisa dialami oleh bayi yang tidak mendapat ASI cukup.

Berikut ini 10 tanda bayi kekurangan ASI yang perlu Ibu ketahui.

  1. Penurunan Berat Badan

    Tanda pertama bayi kekurangan ASI adalah terjadi penurunan berat badan pada bayi. Pada minggu pertama kelahirannya, wajar memang jika berat badan bayi menyusut. Namun umumnya setelah itu berat badan bayi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan usianya.

    Jika Ibu mendapati si kecil berat badannya menurun, maka bisa jadi asupan ASI-nya kurang. Ibu perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi hal tersebut.
  2. Jarang BAK

    Bayi yang pipis-nya jarang juga mengindikasikan bahwa bayi kekurangan ASI. Hal ini dapat diukur dengan melihat jumlah popok yang basah setiap harinya. JIka dalam waktu 24 jam popoknya tidak basah, maka Ibu perlu waspada. Pastikan bayi tidak kekurangan ASI dan asupan cairan.
  3. Kotoran Gelap dan Sedikit

    Tanda lain dari bayi kekurangan ASI adalah kotoran yang dikeluarkannya berwarna gelap dan jumlahnya sedikit. Tanda ini dapat muncul pada hari kelima setelah hari lahirnya. Ibu perlu waspada jika menemukan tanda ini pada bayi. Segera bawa si kecil ke dokter sebelum ia dehidrasi.
  4. Urin Berwarna Gelap

    Tak hanya kotoran yang berwarna gelap, urin yang berwarna gelap juga dapat menjadi pertanda bahwa bayi kekurangan ASI. Semakin terang dan jernih urin bayi, maka menunjukkan bahwa ASI cukup. Namun semakin gelap urin bayi, maka bisa dipastikan ia kekurangan ASI.
  5. Bayi Lemas dan Rewel

    Tanda lain yang menunjukkan bahwa bayi kekurangan ASI adalah lemas dan rewel. Bayi yang tidak cukup mendapat ASI akan lemas dan mengantuk sepanjang hari. Ia juga enggan untuk bermain.

    Selain itu, bayi akan rewel terus menerus jika sedang tidak digendong atau dipeluk. Jika bayi terlihat lemas dan rewel meskipun sudah menyusu, Ibu perlu waspada ya!
  6. Durasi Menyusu Terlalu Panjang atau Pendek

    Ibu perlu curiga jika bayi menyusu sangat singkat atau bahkan terlalu lama. Pasalnya, bayi yang menyusu terlalu lama atau terlalu sebentar ini merupakan tanda bayi kekurangan ASI.

    Ibu sebaiknya cermat dan mengamati apakah perlekatan bayi saat menyusu sudah benar atau belum. Jika belum, bayi beresiko mengalami kekurangan asupan. Perlu Ibu ketahui bahwa bayi yang perlekatannya sempurna saat menyusu tidak mungkin mengalami kekurangan ASI.
  7. Bibir dan Mata Bayi Kering

    Tanda bayi kekurangan ASI selanjutnya adalah kondisi bibir dan mata bayi yang kering. Kekeringan pada mata dan bibir ini disebabkan oleh dehidrasi akibat kurang asupan dan cairan.

    Terlebih jika bayi tidak mengeluarkan air mata saat menangis, Ibu perlu segera membawa si kecil ke dokter. Dokter akan memeriksa apakah si kecil sudah mengalami dehidrasi atau belum.
  8. Sering Menyusu Namun Tidak Puas

    Bayi kekurangan ASI juga dapat ditunjukkan dengan kondisi bayi yang sering menyusu namun terlihat tidak puas. Bayi yang tidak puas akan kerap menangis dan meminta menyusu lagi.

    Kondisi ini dapat disebabkan oleh ASI yang tidak keluar usai melahirkan, suplai ASI yang memang terbatas, dan terdapat masalah pada mulut bayi sehingga ia tidak dapat menyusu atau menghisap ASI dengan benar.
  9. Kondisi Payudara Tidak Berubah Setelah Menyusui

    Dalam kondisi normal, payudara Ibu akan terasa kencang dan berisi sebelum bayi menyusu. Biasanya payudara akan terasa enteng setelah ASI dihisap oleh bayi hingga habis. Kondisi ini merupakan kondisi yang normal terjadi.

    Namun pada bayi kekurangan ASI, Ibu tidak akan merasakan perubahan kondisi apapun pada payudara. Payudara tetap terasa kencang dan berisi meskipun bayi telah selesai menyusu.
  10. Nyeri Saat Proses Perlekatan

    Tanda bayi kekurangan ASI yang lain adalah terjadinya nyeri dan pembengkakan pada payudara saat menyusui. Umumnya, rasa nyeri tersebut terjadi akibat perlekatan yang salah pada bayi saat menyusu. Hal ini dapat menyebabkan bayi kekurangan ASI karena bayi tidak dapat melekat dengan benar.

    Oleh karena itu, pastikan bahwa bayi telah melekat dengan benar saat menyusu untuk menghindari pembengkakan payudara. Mintalah konselor ASI untuk memperbaiki posisi bayi saat menyusu agar perlekatannya tepat.

Selain mengetahui tanda bayi kekurangan ASI, Ibu juga perlu tahu tanda yang terjadi ketika ia lapar. Beberapa tanda tersebut meliputi:

Baca Juga: Cara Menyimpan ASI Tetap Awet Tidak Mudah Basi

  • Menjilat bibir atau menimbulkan bunyi dari bibir.
  • Mengecap mulutnya seperti saat sedang menyusu.
  • Menghisap jari atau pakaian.

Ketiga hal tersebut merupakan tanda awal yang menandakan bahwa bayi sedang lapar. Jika sinyal tanda lapar tersebut diabaikan, ia akan memberi sinyal lain seperti:

  • Menolehkan wajah pada benda atau orang yang menyentuh pipinya.
  • Terlihat gelisah atau mencoba bergerak ke posisi saat menyusu.
  • Menempelkan wajah di dada orang yang menggendongnya.
  • Bayi terlihat cemas kemudian memukul Ibu atau orang yang menggendongnya.
  • Bayi menjadi rewel dan tidak bisa diam.
  • Menangis merupakan usaha terakhir yang bisa bayi lakukan untuk memberi tahu bahwa ia sedang lapar.

Jika bayi sudah memperlihatkan tanda-tanda di atas, segera berikan ASI ya, bu! Bayi yang kenyang setelah menyusu akan terlihat aktif dan ceria. Selain itu, bayi yang cukup ASI juga menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Bayi tampak ceria, sehat, dan aktif.
  • Terjadi pengosongan payudara yang sempurna setelah bayi menyusu.
  • Frekuensi menyusu bayi sebanyak 8 kali sehari, atau 2-3 jam sekali.
  • Bayi akan tenang dan mengantuk setelah menyusu.
  • Popok kain yang dipakai bayi perlu diganti 5-6 kali yang menunjukkan bahwa bayi mengeluarkan urin dengan cukup.
  • Frekuensi buang air besar bayi sebanyak 3 kali sehari dengan feses berwarna kuning atau cokelat.
  • Berat badan bayi meningkat setiap bulan sesuai dengan kurva pertumbuhan.

Baca Juga: 5 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui

Jadi penting bagi Ibu untuk selalu memantau tanda kecukupan ASI pada bayi agar bayi tumbuh dengan sehat dan baik. Pastikan tidak terjadi bayi kekurangan ASI yang menghambat proses tumbuh kembang bayi. Dan pastikan juga berat badan si kecil meningkat seiring dengan pertumbuhan usianya ya, Bu!