Saat memiliki anak pertama, banyak orang tua yang masih harus learning by doing saat merawat dan mengasuh si kecil. Mulai dari cara menyusui, cara menggendong, hingga cara membersihkan pup bayi. Semuanya harus dinikmati prosesnya, tidak bisa instan begitu saja.
Cara membersihkan pup bayi sebenarnya mudah, namun jika tips dan triknya tidak dikuasi betul, maka banyak juga orang tua yang kesulitan melakukannya. Bahkan cenderung melakukan kesalahan yang membuat area pantat si kecil tidak bersih, yang akhirnya menimbulkan penyakit bagi si kecil. Artikel ini akan membahas mengenai serba-serbi cara membersihkan pup bayi yang tepat. Disimak ya, Moms!
Baca Juga: Yuk, Kenali Manfaat Spa Untuk Bayi
Karena masih dalam proses belajar mengasuh dan merawat bayi, tidak sedikit orang tua yang melakukan kesalahan dalam membersihkan pup bayi. Apa saja kesalahan cara membersihkan pup bayi yang perlu dihindari?
Seperti yang sudah disebutkan diatas, cara cebok bayi laki-laki dan perempuan itu berbeda. Cara membersihkan pup bayi lelaki dilakukan dengan membersihkan lipatan kulit di sekitar penis dan testis. Pada bayi yang belum disunat, Anda dapat membersihkan pupnya dengan menggunakan air dan sabun bayi, bisa juga membasuhnya dengan kain halus. Tapi jangan sekali-sekali menarik kulit luar penis untuk membersihkan bagian dalamnya, ya! Dibutuhkan waktu beberapa bulan hingga usia si kecil 1 tahun agar kulit luar bagian penis tertarik keluar.
Baca Juga: Bolehkah Tisu Basah Untuk Wajah Bayi?
Sedangkan untuk bayi yang sudah disunat, Moms perlu menghindari cebok bayi menggunakan air sebelum lukanya sembuh. Basuh penis bayi dengan kain basah lalu bersihkan bagian bawah testis. Biasanya dokter akan memberikan salep khusus untuk mempercepat proses pengeringan luka.
Lantas bagaimana cara cebok bayi perempuan? Cara membersihkan pup bayi perempuan harus memperhatikan arah yang benar, yaitu dari depan ke belakang. Hindari melakukan dari arah yang sebaliknya karena dapat meningkatkan risiko masuknya kuman ke dalam vagina.
Ketika membersihkan bagian vagina, bersihkan bagian luarnya saja jika terdapat tinja di area vagian. Tidak perlu membersihkan hingga bagian dalam karena vagina mampu membersihkan diri dari zat-zat asing yang tidak seharusnya masuk.
Anda bisa menggunakan kain atau handuk basah di sekitar kelamin serta pantat bayi. Hindari menggunakan sabun yang terlalu banyak dan jangan lupa untuk membilasnya hingga bersih. Lalu tepuk perlahan-lahan hingga kering.
Untuk bayi baru lahir, Anda cukup membersihkan pupnya dengan menggunakan air hangat saja. Tidak perlu menggunakan sabun. Hal ini dikarenakan bayi baru lahir memiliki kulit yang sangat sensitif sehingga belum dapat menerima zat asing, seperti sabun.
Anda perlu mengganti popok serta membersihkan area kelamin dan pantat bayi baru lahir sebanyak 7-8 kali sehari. Hal ini dikarenakan bayi baru lahir akan lebih banyak buang air di awal kehidupannya.
Cara membersihkan pup bayi dengan menggunakan kapas cukup mudah. Anda hanya perlu menyediakan kapas bulat yang sudah dibasuh dengan air hangat lalu bersihkan area pantat bayi perlahan-lahan. Tepuk area pantat dengan perlahan dan hindari menggosoknya terlalu keras.
Untuk penggunaan kapas, Moms perlu berhati-hati dan memperhatikan tingkat sensitivitas kulit bayi dengan kapas. Pasalnya, serat yang ada pada kapas bisa mengiritasi kulit bayi yang terlalu sensitif.
Cara membersihkan pup bayi menggunakan tisu juga cukup mudah. Pertama basahi tisu dengan air hangat lalu mulai bersihkan area pantat bayi dengan menepuknya lembut. Anda bisa menambahkan sabun bayi agar pantat lebih bersih.
Jika tidak sedang traveling atau bepergian, hindari menggunakan tisu basah untuk cebok bayi. Lebih baik gunakan tisu wajah atau tisu toilet saja yang lebih aman untuk si kecil. Tisu basah mengandung pewangi, alkohol, bahkan detergen yang tidak baik bagi kulit bayi. Kulit bayi bisa memerah, ruam, dan iritasi saat bersentuhan dengan bahan tisu basah. Jadi sebisa mungkin hindari ya, Moms!
Lantas berapa kali Moms harus mengganti popok bayi dalam satu hari? Umumnya bayi baru lahir membutuhkan ganti popok 7 hingga 12 kali dalam satu hari. Secara bertahap hal ini akan berkurang hingga 6 hingga 8 kali sehari seiring dengan perkembangan usianya.
Sebenarnya berapa kali Anda harus mengganti popok bayi itu sangat relatif, tergantung dari kebutuhan, Di awal kehidupannya, bayi memang akan lebih sering buang air kecil dan pup dalam sehari, untuk itu Moms harus segera mengganti popoknya. Namun ketika usianya bertambah, ia tidak lagi buang air sesering itu. Intensitasnya akan berkurang. Jadi ketika dirasa popok bayi sudah cukup lama menampung pipis bayi, Moms harus segera menggantinya. Terlebih ketika ia pup, Moms harus mengganti popok bayi sesegera mungkin untuk menghindari iritasi kulit dan ruam.
Baca Juga: Bayi Menangis Terus: Penyebab, dan Cara Ampuh Mengatasinya
Perlengkapan yang Anda perlu siapkan untuk membersihkan pup bayi antara lain alas bayi, air bersih dengan kapas atau kain, krim anti ruam untuk melindungi kulit bayi, tempat menampung popok kotor, popok baru, serta pakaian bersih. Tempat datar adalah tempat terbaik untuk mengganti popok bayi.
Moms perlu mengajak bicara dan tertawa si kecil saat membersihkan pup dan mengganti popoknya, agar si kecil tetap tenang. Hal ini tak hanya membuat bayi tenang, namun juga mampu memperkuat bonding antara orang tua dengan bayi.
Itulah serba serbi cara membersihkan pup bayi yang sebaiknya Moms tahu. Dengan mengetahui caranya yang benar, Moms akan lebih mudah saat membersihkan pup bayi serta menghindarkan bayi dari kemungkinan ruam dan iritasi akibat kesalahan dalam membersihkan pupnya. Selamat mencoba, Moms!