Mengenal dan Mengatasi Risiko Pendarahan Saat Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Mengenal dan Mengatasi Risiko Pendarahan Saat Hamil

Kehamilan adalah masa yang penuh kebahagiaan, namun juga penuh tantangan. Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi adalah pendarahan saat hamil. Pendarahan ini sering terjadi pada awal kehamilan, terutama pada trimester kedua dan seterusnya. Jika tidak segera ditangani, pendarahan ini bisa menjadi serius dan berisiko bagi ibu dan bayi.

Pendarahan saat hamil bisa menjadi tanda-tanda keguguran atau hamil di luar kandungan. Kedua kondisi ini sangat berisiko bagi ibu dan memerlukan penanganan medis segera. Tanda-tanda pendarahan antara lain adalah kram di bagian bawah perut. Risiko ini bisa terjadi jika ada infeksi pada rahim.

Pendarahan kehamilan juga bisa terjadi karena proses implantasi dan biasanya terjadi beberapa hari setelah pembuahan pada trimester kedua dan ketiga. Pendarahan juga bisa disebabkan oleh infeksi saluran kencing atau plasenta yang putus.

Jika Ibu mengalami pendarahan saat hamil, langkah awal yang bisa dilakukan adalah menggunakan pembalut untuk memantau jumlah darah yang keluar dan menjaga kebersihan vagina. Selanjutnya, segera konsultasikan ke dokter. Hal ini penting agar gangguan kehamilan dapat terdeteksi sejak dini dan lebih mudah diobati.

Ingatlah bahwa setiap ibu hamil memiliki risiko dan tantangan tersendiri. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Ibu merasa ada yang tidak beres. Kesehatan Ibu dan bayi adalah yang paling penting.

Pendarahan Saat Hamil: Penyebab dan Jenisnya

Pendarahan saat hamil bisa disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki beberapa jenis. Berikut adalah beberapa penyebab dan jenis pendarahan saat hamil:

Implantation Bleeding

Implantation bleeding adalah pendarahan ringan yang terjadi saat embrio menempel pada dinding rahim. Ini biasanya terjadi sekitar 10-14 hari setelah konsepsi dan seringkali disalahartikan sebagai periode menstruasi yang ringan. Implantation bleeding biasanya berwarna merah muda atau coklat dan hanya berlangsung selama satu atau dua hari.

Pendarahan karena Keguguran

Keguguran biasanya terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah genetik, infeksi, masalah hormonal, dan lainnya.

Sebagian keguguran dapat ditunda, sehingga janin tidak benar-benar meninggal dan kehamilan akan tetap dilanjutkan. Umumnya, pendarahannya dipicu oleh hubungan intim yang dilakukan pada saat kehamilan belum stabil. Sebelum terjadi pendarahan, biasanya Ibu akan mengalami kram dulu.

Karena itu, jika Ibu mengalami kram setelah berhubungan intim, coba cegah keguguran dengan cara seperti di sini: Penyebab Perut Kram Saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya

Pendarahan karena Hamil di Luar Kandungan

Hamil di luar kandungan adalah kondisi di mana embrio menempel di luar rahim, biasanya di dalam saluran tuba. Ini adalah kondisi medis yang serius dan memerlukan perawatan segera. Pendarahan saat hamil di luar kandungan biasanya disertai dengan nyeri perut yang parah di satu sisi.

Pendarahan karena Plasenta Previa

Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta menutupi pembukaan rahim. Ini bisa menyebabkan pendarahan yang parah selama trimester ketiga kehamilan dan bisa menjadi ancaman bagi kehidupan ibu dan bayi.

Kenapa plasenta atau ari-ari bisa berada di bawah menutupi jalan lahir bayi? Yuk, ketahui gejala, penyebab, dan cara mengatasinya di sini: Penyebab dan Cara Mengatasi Plasenta Previa.

Pendarahan karena Abruption Plasenta

Abruption plasenta adalah kondisi di mana plasenta lepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir. Ini adalah kondisi darurat yang bisa mengancam kehidupan ibu dan bayi dan memerlukan perawatan medis segera.

Pencegahan dan Penanganan Pendarahan Saat Hamil

Walaupun tidak semua pendarahan saat hamil bisa dicegah, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko dan menangani pendarahan jika terjadi. Berikut adalah beberapa tips:

  • Jaga kesehatan dan penuhi kebutuhan nutrisi Ibu. Makan makanan sehat, cukup istirahat, dan hindari stres bisa membantu menjaga kesehatan Ibu dan mengurangi risiko komplikasi kehamilan.
  • Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pemeriksaan kehamilan secara rutin bisa membantu mendeteksi masalah lebih awal dan memungkinkan penanganan segera.
  • Jika Ibu mengalami pendarahan, segera hubungi dokter. Jangan mencoba untuk mendiagnosis atau mengobati diri sendiri.
  • Jika pendarahan disertai dengan nyeri perut yang parah, pusing, atau pingsan, segera cari bantuan medis darurat.

Ingatlah bahwa setiap kehamilan adalah unik dan apa yang bekerja untuk satu orang mungkin tidak bekerja untuk orang lain. Selalu konsultasikan dengan dokter tentang apa yang terbaik untuk Ibu dan bayi.