Ternyata Posisi Tidur Ini Penyebab Keguguran Saat Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Ternyata Posisi Tidur Ini Penyebab Keguguran Saat Hamil

Selama masa kehamilan, bukan hanya pola makan saja yang harus dijaga. Ibu juga perlu istirahat, mengatur stress, hingga menjaga posisi tidur. Tanpa disadari, posisi tidur yang salah bisa menjadi salah satu penyebab keguguran. Tentu saja, semakin membesarnya perut membuat posisi tidur menjadi serba salah. Maka dari itu, Ibu perlu mengetahui posisi tidur penyebab keguguran hamil muda. Yuk, simak di bawah ini!

Apa Saja Posisi Tidur Penyebab Keguguran?

Selama kehamilan kerap kali mengganggu posisi tidur, bahkan sangat sulit menemukan posisi tidur yang nyaman. Untuk para Ibu, sudah saatnya mengetahui posisi-posisi tidur yang rawan dan mengganggu kondisi janin. Dengan begitu, Ibu lebih mudah mengatur posisi tidur yang nyaman. 

1. Hindari Tidur Terlentang

Posisi tidur selalu miring ke kanan maupun ke kiri, tentu saja membuat badan terasa lelah dan pegal. Namun, untuk Ibu yang masa kehamilannya masuk ke trimester kedua harus menghindari posisi tidur terlentang.

Hal ini dapat membahayakan Ibu yang menyebabkan risiko gangguan pencernaan, gangguan pernapasan, wasir, hingga sakit pada bagian pinggang. Selain itu, Ibu yang mempunyai gangguan hipertensi disarankan untuk tidak tidur dengan posisi terlentang karena dapat mempengaruhi tekanan darah.

Sementara untuk janin, tidur dalam posisi terlentang dalam waktu yang lama juga dapat menghambat aliran darah dari plasenta ke jantung. Apabila kebiasaan yang salah tidak segera diubah, dapat memicu janin malnutrisi hingga kematian. 

Sementara, posisi tidur saat hamil trimester 1 masih diperbolehkan untuk tidur terlentang. Namun, ada baiknya apabila membiasakan diri untuk tidur miring ke kiri. Para bumil bisa berlatih mengatur posisi tidur ke kiri pada minggu awal kehamilan. Posisi miring ke kiri dapat meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta maupun janin. 

Lalu, bagaimana gambar posisi janin miring ke kiri? Ibu, pada umumnya selama berada di kandungan janin akan bergerak ke beberapa posisi. Hal tersebut normal dan terjadi secara alami. Apabila menjelang persalinan, posisi kepala akan mendekat ke jalan lahir. Untuk mengetahui secara pasti, Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan

2. Tidur Miring Ke Kanan Juga Berbahaya

Selain tidur terlentang, Ibu juga harus menghindari tidur miring ke kanan. Sebab, posisi tidur ini membuat berat badan ibu dan janin berpindah ke kanan. Hal ini memberikan tekanan besar pada organ hati. 

Bahkan, tidur miring ke kanan harus dihindari sebagai posisi tidur ibu hamil trimester 3 atau hamil tua. Bukan hanya meningkatkan risiko keguguran saja, tetapi bisa menyebabkan bayi meninggal setelah lahir. Posisi tidur seperti ini menyebabkan aliran darah menjadi terhambat. 

3. Menghindari Tidur Terlentang dan Posisi Kepala Lebih Tinggi

Seperti yang sudah dijelaskan, tidur terlentang saat hamil sangat tidak disarankan. Begitu pula dengan tidur terlentang dengan posisi kepala lebih tinggi. Seringkali, untuk mendapatkan posisi yang nyaman, para ibu akan tidur terlentang dengan mengganjal bantal pada kepalanya. Baca di sini untuk mengetahui manfaat dan cara menggunakan bantal hamil berdasarkan jenisnya: Manfaat Bantal Hamil dan Cara Menggunakannya.

Ibu, tahukah bila posisi tidur ini juga tidak diperbolehkan? Lalu, mengapa tidak disarankan? Sebab, tidur dengan posisi tersebut membuat aliran oksigen menjadi berkurang. Selain itu, memberikan tekanan yang cukup besar pada organ hati, plasenta, ginjal, hingga punggung. Maka dari itu, sebaiknya hindari posisi tidur ibu hamil yang membahayakan janin.

4. Tidak Dianjurkan Untuk Tidur Tengkurap

Ketika masa awal kehamilan, para Ibu hamil masih dapat berbaring secara tengkurap. Namun, semakin berkembangnya pertumbuhan janin membuat perut semakin membesar. Tentu saja, Ibu harus menghindari posisi tidur secara tengkurap. 

Posisi tidur ini membuat tubuh merasa tidak nyaman. Bahkan, dapat menekan si kecil dan membahayakan janin dalam berkembang. Selain itu, menimbulkan beberapa komplikasi seperti gangguan nutrisi, oksigen tidak mengalir dengan lancar, hingga menyebabkan keguguran dan kematian si janin.

5. Menghilangkan Kebiasaan Tidur Dengan Posisi Kaki Lebih Tinggi

Para ibu akan lebih sering merasa kelelahan, pegal, dan lemas apabila melakukan kegiatan yang berlebihan. Seringkali, saat merasa lelah banyak Ibu yang memutuskan untuk tidur dengan memberikan ganjalan bantal yang lebih tinggi pada kakinya.

Posisi ini memang membuat kaki terasa lebih rileks. Namun, jelas berbahaya dan tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Sebab, dapat mempersempit ruang janin dan membuat janin sulit menerima atau kekurangan oksigen. Bagaimana, para Ibu sudah paham mengenai posisi tidur penyebab keguguran saat hamil muda bukan? 

Selain posisi tidur, ada beberapa faktor risiko lain yang memicu keguguran. Baca selengkapnya di sini: Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi.

Posisi Tidur yang Direkomendasikan untuk Ibu Hamil

Memilih posisi tidur yang tepat sangat penting bagi kesehatan ibu dan perkembangan janin selama masa kehamilan. Berikut adalah beberapa rekomendasi posisi tidur yang aman dan nyaman untuk ibu hamil.

  • Tidur miring ke kiri, yang banyak dianjurkan sebagai posisi tidur terbaik untuk ibu hamil. Posisi ini membantu meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta. Selain itu, posisi ini juga mengoptimalkan fungsi ginjal Ibu, yang akhirnya akan mengeluarkan cairan dalam tubuh Ibu dengan lebih efektif, sehingga mengurangi pembengkakan pada tangan dan kaki.
  • Menggunakan bantal sebagai penopang. Agar Ibu lebih nyaman saat tidur miring, Ibu dapat menaruh bantal di antara kedua kaki, di bawah perut, atau di belakang punggung untuk dukungan ekstra. Bantal hamil khusus dirancang untuk memberikan dukungan pada seluruh tubuh dan dapat sangat membantu.
  • Semi Fowler. Jika Ibu mengalami kesulitan bernapas atau masalah pencernaan, mencoba tidur dengan posisi semi Fowler mungkin membantu. Dalam posisi ini, Ibu tidur dengan kepala dan bahu ditinggikan menggunakan beberapa bantal. Posisi ini dapat mengurangi heartburn dan memudahkan pernapasan.
  • Tidur miring ke kanan. Meskipun tidur miring ke kiri lebih disarankan, berganti posisi ke kanan untuk sementara waktu juga bisa membantu mengurangi kelelahan pada satu sisi tubuh. Namun, jangan mempertahankan posisi ini terlalu lama agar tidak menekan organ liver Ibu sampai berlebihan.

Ibu perlu menghindari posisi tidur seperti tidur telentang atau tengkurap lama-lama selama hamil ini agar tidak sampai mengalami komplikasi pada kehamilan Ibu. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan ya, Bu.

Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil

Untuk meminimalisir kemungkinan mengalami keguguran saat hamil, ada baiknya Ibu tidur dengan posisi sesuai dengan yang dianjurkan untuk Ibu hamil. Melansir dari healthline.com, posisi tidur yang baik untuk Ibu hamil yaitu miring ke kiri. 

Tidur miring ke kiri merupakan posisi yang ideal karena dapat mengoptimalkan aliran darah dari vena cava inferior (IVC) ke jantung dan bayi. Sebab dengan posisi ini, pembuluh darah dapat berjalan sejajar dengan tulang belakang. 

Tak hanya itu, posisi ini juga dapat mengurangi tekanan pada hati dan ginjal. Dengan begitu, lebih banyak ruang untuk berfungsi dengan baik, membantu masalah pembengkakan di tangan, pergelangan kaki, dan kaki.

Yuk, baca selengkapnya informasi tentang posisi tidur yang baik untuk ibu hamil di sini: Posisi Tidur yang Baik dan Aman untuk Ibu Hamil.

Bagaimana Cara Mengetahui Keguguran Saat Usia Muda?

Ketika sedang mengandung, para bumil harus banyak mempelajari hal mengenai masa kehamilan. Selain mempelajari masa kehamilan, Ibu juga harus mengetahui bentuk apabila mengalami keguguran. Biasanya keguguran pada awal kehamilan atau bentuk keguguran 2 minggu akan terlihat seperti sedang menstruasi biasa.

Banyak wanita yang salah menduga antara menstruasi atau keguguran. Pasalnya, keguguran sebelum memasuki usia 8 minggu akan terkesan seperti datang bulan saja. Biasanya darah keguguran akan tampak berwarna coklat dan menyerupai warna biji kopi. Tetapi, darahnya juga bisa berwarna merah terang. Masa keguguran ini dapat terjadi atau bahkan berhenti sebelum terjadi pendarahan lagi. 

Cara membedakannya, yaitu rasa sakit atau nyeri yang dialami akan lebih berat dan bisa berlangsung lebih lama dari masa datang bulan. Jika keguguran terjadi, tidak ada cara untuk menghentikannya. Oleh sebab itu, Ibu perlu berhati-hati agar janin tetap sehat dan berkembang.

Jika Terjadi Keguguran, Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

Setelah membahas posisi tidur penyebab hamil muda, Ibu juga sudah mengetahui ciri-ciri saat keguguran pada awal kehamilan. Tentu, keguguran menjadi salah satu musibah yang bisa menguncang perasaan seorang Ibu dan keluarga.

Ketika keguguran terjadi, emosional Ibu jauh lebih terasa. Sementara reaksi fisik dapat berbeda-beda pada setiap orang. Lalu, bagaimana cara cepat sembuh setelah keguguran? Ibu, bisa melihat beberapa tipsnya di sini.

1. Menjaga Kebersihan Vagina

Hal pertama dan utama yang harus Ibu lakukan adalah menjaga kebersihan area kewanitaan. Sebaiknya, jangan berenang ataupun menggunakan sabun kewanitaan karena dapat menimbulkan infeksi bakteri vagina. Apabila terjadi pendarahan atau siklus haid sudah mulai normal, gunakan pembalut tanpa pewangi dan hindari menggunakan tampon.

2. Menjaga Asupan Makanan Bergizi

Mengonsumsi makanan bergizi mampu menjaga perkembangan janin. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan setiap harinya. Namun, hindari mengkonsumsi nanas karena dapat menyebabkan pendarahan hingga keguguran kandungan. Biasanya, buah ini juga banyak digunakan sebagai salah satu cara gugurkan kandungan awal. Maka dari itu, Ibu harus memperhatikan asupan sebelum dikonsumsi.

3. Tidak Mengonsumsi Obat-Obatan di Luar Anjuran Dokter

Ibu hamil juga harus menghindari obat-obatan tanpa konsultasi dokter. Hal ini dapat mengganggu perkembangan janin. Sebagai salah satu contoh, tidak mengkonsumsi obat paramex. 
Sebab, obat ini mengandung parasetamol dan kafein yang tidak disarankan untuk ibu hamil maupun menyusui. Asupan dalam dosis yang tinggi bisa menyebabkan keguguran. Sama halnya dengan nanas, cara menggugurkan kandungan dengan paramex banyak digunakan pada masa awal kehamilan.